Page 246 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 246

TURUN KE KEGELAPAN
             Lalu ibunya, Tiy, yang selalu mendukungnya, juga wafat. Nefertiti
             menghilang dari catatan istana.
                Dua tahun kemudian pendeta-pendeta membunuh Akhenaten,
             lalu mereka mendudukkan seorang anak laki-laki muda yang dikenal
             dunia sebagai Tutenkhamun.
                Segera pendeta-pendeta itu bersiap memperbaiki hebes. Ibu
             kota Akhenaten dengan cepat menjadi kota hantu dan setiap
             monumennya, setiap penggambaran tentang dirinya, setiap pe-
             nyebutan nama Akhenaten dengan kasar dan sistematis dihapus.
                Beberapa komentator modern telah menganggap Akhenaten
             sebagai nabi, bahkan sosok suci. Namun, penting, seperti yang
             kita ketahui dari Manetho, orang-orang Mesir mengingat masa
             pemerintahannya sebagai masa Sethian. Seth, tentu saja, Setan, roh
             materialisme besar, yang selalu berusaha menghancurkan spiritualitas
             sejati. Jika utusannya, Akhenaten, telah berhasil mengubah manusia
             menjadi materialisme, maka tiga ribu tahun yang berisi kelembutan,
             pertumbuhan indah roh manusia, dan banyak kualitas yang ber-
             kembang sejak itu, telah hilang selamanya.


             MESKI MUNGKIN TIDAK SELAMAT         dalam segala hal seperti pe-
             lestarian beberapa kuil Mesir, tidak ada kuil yang menjulang lebih
             besar daripada Kuil Solomon dalam khayalan kolektif.
                Akhir-akhir ini Saul telah dianggap sebagai seorang tokoh
             bersejarah, yang muncul dalam surat-surat raja-raja yang ber-
             hubungan dengan Akhenaten. Mereka dengan setia menulis ke
             Mesir dengan laporan tentang kejadian-kejadian di daerah. Nama
             Saul di dalam surat-surat itu adalah “Laby”, raja “Habiru”. Setelah
             beberapa pengenalan dalam catatan budaya-budaya daerah tetangga,
             kita sekarang bisa mengatakan dengan yakin bahwa David—
             “Tadua”—menjadi orang pertama yang menyatukan suku-suku
             Israel dalam satu kerajaan, ketika ia menjadi raja Yerusalem pada
             1004  SM, yang termasuk daerah kekuasaan Tutenkhamun. David
             meletakkan dasar sebuah kuil di Yerusalem, tetapi meninggal dunia
             sebelum bisa membangunnya, maka tugas ini diwariskan kepada
             anak laki-lakinya, yang kita kenal diurapi menjadi raja Yerusalem
             pada 971 SM.


                                                                         235

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251