Page 318 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 318
TIRANI PENDETA
Kristus sebagai Dewa Matahari yang datang kembali.
Injil St. Philip menyebutkan tentang adanya lima ritual, yang
terakhir dan terbesar adalah ritual kamar pengantin. Apakah ini
suatu praktik ritual-seksual seperti yang terjadi di kuil-kuil di Mesir,
Yunani, dan Babilonia?
Belakangan Gereja ingin menekankan keunikan wahyu Kristen
dan menjauhkan Yesus Kristus beserta ajaran-ajarannya dari apa yang
terjadi sebelumnya. Namun, bagi umat Kristen awal, justru alamiah
jika melihat agama Kristen sebagai sesuatu yang muncul dari apa
yang telah terjadi sebelumnya dan sebagai suatu pemenuhan atas
nubuat-nubuat kuno. Banyak penganut Kristen awal memahami
agama Kristen dalam pengertian yang telah mereka pelajari dalam
aliran-aliran Misteri di Mesir, Yunani, dan Roma.
Pendeta Gereja awal, Pendeta Clement dari Alexandria, mungkin
saja mengenal orang-orang yang telah mengenal para Rasul. Clement
dan muridnya, Origen, memercayai reinkarnasi, misalnya. Mereka
mengajarkan kepada murid-murid yang lebih maju apa yang mereka
sebut disciplina arcani, praktik-praktik kesalehan yang hari ini akan
kita golongkan sebagai sihir.
Para pemimpin Kristen awal seperti Origen dan Clement me-
rupakan orang-orang terpelajar yang menyumbangkan kemajuan
intelektual pada zaman mereka. Yang paling menarik dari hal ini
menemukan ungkapan yang mewakili dalam Neoplatonisme.
Plato sudah cukup komprehensif dalam mengubah suatu peng-
alaman pikiran-sebelum-materi terhadap dunia menjadi konsep-
konsep. Apa yang terjadi pada abad kedua M adalah bahwa apa
yang sekarang kita sebut kaum Neoplatonis mulai mengembangkan
gagasan-gagasan Plato menjadi sebuah ilsafat yang hidup, ilsafat
kehidupan, bahkan sebuah agama dengan praktik-praktik spiritual
tersendiri. Penting untuk diingat bahwa, sementara kita cenderung
menganggap Plato dalam cara yang sangat akademik, bagi para
pengikutnya pada abad-abad setelah kematiannya, teks-teksnya
mengandung status kitab suci. Kaum Neoplatonis memandang diri
mereka bukan sedang mengawali gagasan-gagasan, tetapi menulis
komentar-komentar untuk memperjelas apa yang sebenarnya di-
maksud oleh Plato. Bagian-bagian yang saat ini dianggap sekadar
307
pustaka-indo.blogspot.com