Page 387 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 387
JONATHAN BLACK
kemilau seksual yang gemerlap menyinari segalanya.
Pendudukan Islam terhadap Eropa berlangsung paling lama di
Spanyol. Kemudian, saat peradaban gemilang Mauresque Spanyol
meluas ke arah utara, keberadaan cara baru ini menyebar ke seluruh
dunia, pertama-tama ke selatan Prancis.
Pada abad kedua belas, Provence dan Languedoc menjadi
wilayah paling beradab di Eropa. Para penyair Provence yang di-
sebut Troubador mengadaptasi bentuk puisi Arab-Andalusia, yang
terinspirasi oleh kemegahan erotis mereka. Meskipun ia bukanlah
seorang penganut esoterisme, he Wandering Scholars karya Helen
Waddell tetap menjadi catatan klasik tentang masa transisi ini. Ia
mengisahkan seorang kepala biara yang sedang berkuda bersama
seorang biarawan muda yang diizinkan ke luar biara untuk kali
pertama, sewaktu mereka berpapasan dengan beberapa wanita di
tengah perjalanan.
“Mereka pasti iblis,” kata si kepala biara.
“Menurutku,” kata si biarawan muda, “mereka hal paling cantik
yang pernah aku lihat.”
Troubador pertama yang muncul dalam arus sejarah eksoteris
adalah Guillaume, Pangeran dari Poitiers dan Duke dari Aquitane,
yang mulai menulis lagu-lagu cinta yang lembut dan penuh kerinduan
ketika kembali dari Perang Salib. Namun, meskipun perkembangan
awal ini bersifat sopan, hal ini menyebar ke semua kelas. Di antara
para Troubador ada Bernart de Ventadorn, putra seorang tukang
roti, dan Pierre Vidal, putra seorang pedagang bulu. Barangkali
sebagai hasil dari pengaruh orang-orang seperti inilah, puisi sekarang
menjadi penuh benda-benda sehari-hari—kodok, kelinci, mesin
pertanian, pub, merpati yang jatuh, duri yang berderak, pipi yang
berbantal sebelah lengan.
Penyair Troubador Arnaud Daniel, yang Dante gambarkan se-
bagai il miglio fabbro, membualkan tentang “berburu kelinci dengan
seekor lembu, mengumpulkan angin, dan berenang melawan
ombak”. Ia berbicara dengan cara jungkir balik khas para pemikir
esoteris tentang kekuatan inisiasi yang telah diberikan kepadanya.
Selain menembus halangan kelas, para Troubador membalikkan
ketundukan tradisional perempuan terhadap laki-laki. Dalam puisi
376
pustaka-indo.blogspot.com