Page 382 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 382

IBLIS TEMPLAR YANG BIJAKSANA
             tenggelam dibuat dari lilin-lilin gereja. Potongan-potongan kertas
             yang mengandung formula ajaib diselipkan dalam atap-atap sebagai
             perlindungan terhadap ancaman kebakaran. Lonceng-lonceng gereja
             bisa menangkal petir dan iblis. Kutukan-kutukan formal diucapkan
             untuk mengusir ulat. Air suci dipercikkan di ladang-ladang untuk
             memastikan panen yang melimpah. Relikui-relikui suci menjadi
             jimat-jimat ajaib yang manjur. Pembaptisan bisa mengembalikan
             indra penglihatan pada anak-anak yang buta dan terjaga semalaman
             di tempat-tempat orang suci, akan menghadirkan mimpi-mimpi
             yang visioner dan jernih serta penyembuhan dalam tradisi “tidur di
             tempat suci” yang dianjurkan oleh Asclepius.
                Belakangan kalangan Kristen apologis berusaha membedakan
             antara praktik Gereja yang sah, yang semata-mata soal memohon
             makhluk-makhluk spiritual tingkat tinggi yang mungkin memilih
             untuk menyetujui suatu permintaan atau tidak, dengan sihir
             yang dipahami sebagai suatu proses mekanis yang melibatkan
             manipulasi kekuatan-kekuatan gaib. Namun, hal ini mengandung
             kesalahpahaman. Sihir juga merupakan suatu proses tidak pasti
             dalam mengundang roh-roh, termasuk beberapa roh dari tingkat
             yang sangat tinggi.
                Pada Abad Pertengahan semua orang percaya pada hierarki spiritual
             ini. Yang mendasari semua praktik Gereja dan praktik spiritual orang
             awam adalah sebuah keyakinan bahwa mengulangi suatu formula
             seperti doa atau melakukan suatu upacara mengandung kekuatan
             untuk memengaruhi peristiwa-peristiwa material demi alasan
             kebaikan atau keburukan. Melalui aktivitas-aktivitas ini orang-
             orang percaya bahwa mereka bisa berkomunikasi dengan tingkatan
             makhluk-makhluk tanpa wujud yang mengendalikan alam material.
                Bahwa doa itu berkhasiat, bahwa takdir mengganjar kebaikan
             dan menghukum keburukan merupakan keyakinan universal dan
             pengalaman universal.
                Kalaupun sejarah dipandang tanpa keraguan sebagai sebuah
             proses takdir, itu bukan dalam cara yang fatalistik. Tuhan punya
             rencana terhadap umat manusia yang sedang dibantu diungkapkan
             oleh tingkat berbeda dari makhluk-makhluk tanpa wujud dan
             tingkat berbeda makhluk-makhluk yang berinkarnasi, suatu rencana


                                                                         371

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387