Page 413 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 413

JONATHAN BLACK
           sakitan; teman-teman sekolahnya mengejek dengan memanggilnya
           dengan sebuah nama pelesetan, Hamlet, atau “ham kecil”. Ia di-
           didik di Oxford dan ketika, meskipun sebelumnya sang Ratu
           menyukainya, ia dihalangi terus-menerus dalam ambisi-ambisi
           politiknya, ia menyimpan sebuah ambisi untuk membangun
           dirinya sendiri sebagai sebuah “Imperium Pengetahuan”, dengan
           menaklukkan setiap cabang pengetahuan yang dikenal manusia.
           Kecemerlangan intelektualnya sedemikian rupa sehingga ia dikenal
           sebagai “keajaiban sepanjang masa”. Ia menulis buku-buku yang
           mendominasi kehidupan intelektual pada zamannya, termasuk he
           "EWBODFNFOU PG -FBSOJOH, /PWVN 0SHBOPO, di mana ia mengusulkan
           sebuah pendekatan radikal baru terhadap pemikiran ilmiah, dan
           he New Atlantis, sebuah visi tentang tatanan dunia baru. Sebagian
           terinspirasi dari visi Plato tentang Atlantis, buku ini akan terbukti
           sangat berpengaruh terhadap kelompok-kelompok esoteris di dunia
           modern. Ketika James I naik takhta, Bacon dengan cepat meraih
           ambisinya yang sudah lama tertahan dan menjadi Lord Chancellor,
           jabatan paling kuat kedua negeri itu. Salah satu tanggung jawab
           Bacon adalah pembagian hak tanah di Dunia Baru.
              Kecemerlangan Bacon sedemikian rupa sehingga tampaknya
           mencakup seluruh dunia, dan bila semua hal lain dianggap sama,
           ia mungkin tampaknya menjadi kandidat yang lebih sesuai untuk
           penulis drama-drama Shakespeare daripada Shakespeare itu sendiri.
              Bacon merupakan anggota perkumpulan rahasia yang disebut
           Ordo Helm. Dalam   "EW    -FBSOJOH, ia menulis
           tentang sebuah tradisi mewariskan perumpamaan-perumpamaan
           dalam serangkaian suksesi, yang mengandung makna tersembunyi
           tentang “rahasia-rahasia ilmu pengetahuan”. Ia mengaku kagum
           dengan kode-kode rahasia dan sandi-sandi numerologi. Dalam edisi
           tahun 1623 DzF "EWBODFNFOU PG -FBSOJOH ia menjelaskan apa yang
           disebutnya Sandi Bilateral—yang nantinya akan menjadi dasar dari
           Kode Morse.
              Menarik untuk dicatat bahwa sandi favoritnya adalah “sandi
           kabalistis” kuno, yang dalam ketentuannya nama “Bacon” memiliki
           nilai numerik tiga puluh tiga. Dengan menggunakan sandi yang
           sama  ini, frasa “Fra Rosi Crosse” dapat ditemukan tersandikan


           402

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   408   409   410   411   412   413   414   415   416   417   418