Page 415 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 415
JONATHAN BLACK
Ada sebuah analisis brilian tentang gambar muka dari mahakarya
sastra Raleigh oleh David Fideler di Majalah Gnosis. Di satu sisi, kata
Fideler, hal itu dimaksudkan untuk menggambarkan pandangan Raleigh
tentang sejarah sebagai terungkapnya Takdir Ilahi, menurut deinisi
Cicero: “Sejarah menjadi saksi berlalunya masa, menjelaskan realitas,
menghidupkan ingatan dan petunjuk bagi eksistensi manusia, dan
menghadirkan kabar dari zaman kuno.” Di sisi lain, ia menunjukkan,
desain ini mewujudkan Pohon Kehidupan yang kabalistis dengan
persesuaian keplanetan pada tangkai-tangkainya. Sosok di sebelah kiri
adalah Fama dari Manifesto Rosikrusian.
dalam gambar halaman muka, halaman persembahan, dan halaman-
halaman penting yang lain dalam DzF "EWBODFNFOU PG -FBSOJOH
Dan, menggunakan sandi yang sama pula, frasa Rosikrusian
yang sama dapat ditemukan di halaman dedikasi dalam Folio
Shakespeare, dalam halaman pertama he Tempest, serta dalam
monumen Shakespeare di Stratford-upon-Avon. Gulungan naskah
di Shakespeare Memorial di Westminster Abbey juga memilikinya,
bersama dengan angka tiga puluh tiga, yang baru saja kita lihat me-
rupakan angka untuk Bacon.
UNTUK MEMAHAMI PENYELESAIAN atas misteri ini, pertama-
tama kita perlu melihat karya tersebut.
Drama-drama Shakespeare bermain dengan kondisi-kondisi yang
berubah, dengan kegilaan cinta. Hamlet dan Ophelia adalah turunan
dari Troubador. Ada orang-orang pandir yang bijaksana—seperti
Feste dalam Twelfth Night. Orang Pandir dalam Lear, badut mirip
Kristus yang mengatakan kebenaran ketika tidak ada orang lain yang
berani, orang pandir dari para Troubador tersebut mencapai tingkat
pemujaan.
Karakter-karakter Gargantua, Don Quixote, dan Sancho Panza
menghuni imajinasi kolektif. Mereka membantu membentuk sikap
kita terhadap kehidupan. Namun, seperti yang telah ditunjukkan
oleh Harold Bloom, Profesor Humaniora di Universitas Yale dan
penulis 4IBLFTQFBSF DzF *OWFOUJPO PG )VNBO, tidak ada penulis
tunggal yang telah menghuni imajinasi kita dengan banyak arketipe
sebanyak Shakespeare: Falstaf, Hamlet, Ophelia, Lear, Prospero,
Caliban, Bottom, Othello, Iago, Malvolio, Macbeth dan Ratunya,
404
pustaka-indo.blogspot.com