Page 17 - E-Modul Materi Ekosistem untuk SMA/MA
P. 17
Di dalam tanah terdapat zat hara yang merupakan mineral penting untuk
mempertahankan proses di dalam tubuh, terutama bagi tumbuhan. Jenis tanah yang
berbeda mempunyai kandungan unsur hara yang berbeda pula sehingga meng
akibatkan organisme yang hidup di dalamnya juga berbeda. Beberapa karakteristik
tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral dapat membatasi
penyebaran organisme (Sulistyowati., dkk, 2016).
4. Garam Mineral
Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk pertumbuhan.
Hewan dan manusia memerlukan garam mineral untuk menjaga keseimbangan asam
dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh, dan untuk proses metabolisme
(Irnaningtyas, 2013).
5. Sinar matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi bagi
seluruh kehidupan di bumi. Di dalam ekosistem,
energi dialirkan dari suatu tingkat trofik ke tingkat
trofik berikutnya dalam bentuk transformasi energi.
Sebagian kecil sinar matahari yang mencapai
permukaan bumi dimanfaatkan tumbuhan untuk
proses fotosintesis (seperti pada gambar 1.4) dan
diubah menjadi energi potensial dalam bentuk
karbohidrat. Energi potensial yang dihasilkan oleh
Gambar 1.4 Sinar Matahari
tumbuhan akan diubah menjadi energi kinetik oleh (https://id.pinterest.com/search/pins)
hewan dan manusia (Irnaningtyas, 2013).
6. Suhu
Suhu merupakan faktor pembatas bagi kehidupan
dan memengaruhi keanekaragaman hayati di suatu
ekosistem. Pada umumnya, makhluk hidup dapat
bertahan hidup pada suhu lingkungan 0°C-40°C.
Beberapa jenis makhluk hidup melakukan hibernasi
(tidak aktif) pada suhu yang sangat rendah (seperti
beruang pada gambar 1.5), namun akan aktif dan
berkembang biak bila suhu lingkungan sudah Gambar 1.5 Beruang saat hibernasi
(https://id.pinterest.com/search/pins)
normal kembali (Irnaningtyas, 2013).
7. pH (Derajat Keasaman)
pH digunakan untuk menggambarkan derajat keasaman atau kebasaan suatu
tanah atau air. Makhluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam
atau basa. Misalnya, tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki
keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan di daerah lain yang tanahnya
netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun dari gambut. Selain itu,
pH memengaruhi kecepatan metabolisme makhluk hidup (Sulistyowati., dkk, 2016)
8