Page 17 - Si Saloi yang Cerdik
P. 17
tidak tampak baru. Bahkan, panjang ujung celananya
sudah melampaui mata kaki mendekati setengah betis
mengikuti pertambahan tinggi badan anak itu.
Anak itu menoleh sebentar, saat anak yang
berpakaian safari bertanya padanya, “Apa telurnya
sudah siap, Saloi?”
Anak yang dipanggil Saloi menyahut cepat,
“Beres, tunggu sebentar, telurnya sudah aku siapkan
kemarin.” Tampak nyata bahwa mereka bertiga sudah
merencanakan untuk melakukan sesuatu.
“Ambil yang banyak, ya, Saloi,” usul temannya
menyahut.
“Cukuplah untuk kita bertiga,” Saloi menjawab lagi,
“Banyak-banyak juga untuk apa?”
“Ya terserah yang punya telurlah,” kata temannya
yang lain ingin segera mengakhiri percakapan dua
temannya.
Saloi langsung melesat masuk ke dalam rumah
setelah menggosok-gosok kakinya satu dengan lainnya
disertai kucuran air dari timba. Air dalam tempayan
itu memang dipersiapkan untuk mencuci kaki sebelum
masuk rumah.
5