Page 49 - Si Saloi yang Cerdik
P. 49

waktu  berjam-jam.  Tak  elok  rasanya  karena  yang

                 diceritakan kebaikan anak sendiri. “Bangga hati hanya

                 takut jadi sombong,” pikir Pak Saloi tak nyaman.

                     Pak Saloi  semakin  penasaran  akan  kepintaran

                 anaknya.  Ia  terus  bertanya-tanya  dalam  hati  apakah
                 benar Saloi sungguh pintar seperti yang telah diceritakan

                 oleh setiap orang kepada dirinya.

                     “Benarkah sepintar itu kau, Nak?” pikir Pak Saloi.

                     Akhirnya  timbullah  ide  Pak  Saloi  untuk  menguji

                 kecerdikan Saloi, anaknya. Ia ingin anaknya tidak cepat

                 berbangga hati dan puas diri karena sering disanjung

                 oleh  orang-orang.  Itu  sebabnya  perkara  yang  dibuat
                 Pak Saloi harus membuat Saloi berpikir lebih keras. Itu

                 yang menjadi pendapat Pak Saloi.

                     Pak Saloi memutar otak. Sambil memancing ikan dan

                 udang di sungai sekadar untuk lauk siang hari, ia terus

                 memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk menguji

                 kepintaran anaknya.

                     Siang  itu  saat  melihat  sebuah  pisang  hanyut  di

                 sungai, Pak Saloi mendapatkan ide.




                                                                           37
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54