Page 46 - Raja Madura yang Perkasa dan Bijaksana
P. 46
tahun mereka hidup bersama. Susah dan senang mereka
lalui berdua. Meskipun dengan berat hati, Ki Poleng pun
akhirnya meninggalkan rumah menuju Majapahit.
Selang beberapa bulan Ki Poleng berada di
Majapahit, tersiar kabar bahwa banyak pandai besi
yang sakit, termasuk Ki Poleng. Pada saat itu cuaca
memang sedang tidak menentu sehingga menurunkan
daya tahan tubuh. Apalagi kebanyakan dari pandai
besi yang sedang menyelesaikan pintu gerbang istana
sudah berusia lanjut. Kabar bahwa Ki Poleng sedang
sakit akhirnya terdengar oleh Pangeran Jokotole. Usia
Ki Poleng yang sudah tak lagi muda membuatnya sering
sakit-sakitan. Begitu mendengar berita itu, Jokotole
bergegas menemui ibunya, Putri Agung.
“Ibu, aku mendengar Ki Poleng sedang sakit.
Aku sangat khawatir dengan keadaannya. Izinkan aku
menyusul ke sana, Ibu,” pinta Jokotole sambil bersujud
kepada ibunya.
Karena melihat anaknya begitu khawatir dengan
keadaan Ki Poleng yang selama ini dianggap seperti ayah
kandungnya sendiri, Putri Agung pun mengizinkannya.
“Berangkatlah, putraku. Sekarang kamu sudah
dewasa, sudah waktunya membalas semua kebaikan Ki
Poleng. Tetapi, ingat pesan ibu, berhati-hatilah di sana,
putraku.”
36