Page 50 - (1) E-MODUL IKATAN KIMIA
P. 50

IKATAN KOVALEN POLAR


                   Atom-atom dengan perbedaan elektronegativitas yang besar cenderung membentuk ikatan
               ionik,  sepeti  pada  senyawa  NaCl.  Hal  ini  terjadi  karena  atom  yang  kurang  elektronegatif

               menyerahkan  elektronnya  kepada  atom  yang  lebih  elektronegatif.  Ikatan  ionik  umumnya
               melibatkan satu atom dari unsur logam dan satu atom dari unsur nonlogam.

                   Berbeda halnya dengan ikatan kovalen polar, atom-atom dengan elektronegativitas yang

               kecil cenderung membentuk ikatan kovalen polar. Dalam ikatan ini, kerapatan elektron sedikit
               bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif. Sebagian besar ikatan kovalen melibatkan

               atom-atom dari unsur nonlogam.
                   Meskipun tidak ada batas yang jelas antara ikatan kovalen polar dan ikatan ionik, tetapi

               terdapat  aturan  yang  membantu  membedakan  keduanya.  Ikatan  ionik  terbentuk  ketika

               perbedaan elektronegativitas antara dua atom yang berikatan adalah 2,0 atau lebih. Aturan ini
               berlaku untuk sebagian besar, tetapi tidak semua senyawa ionik. Sementara itu, ikatan kovalen

               polar terbentuk ketika perbedaan elektronegativitas antara atom-atom berada dalam kisaran 0,3
               – 2,0. Perbedaan keelektronegatifan ini menyebabkan pasangan elektron dibagi secara tidak

               merata antara dua atom, inilah yang dikenal sebagai ikatan kovalen polar.
                   Sebagai contoh, molekul HF memiliki ikatan kovalen polar, atom H dan F tidak membagi

               elektron  ikatan  secara  merata  karena  memiliki  keelektronegatifan  yang  berbeda.

               Keelektronegatifan hidrogen adalah 2,1 sementara fluor memiliki keelektronegatifan sebesar
               4,0. Atom F, dengan keelektronegatifan yang lebih tinggi, menarik pasangan elektron bersama

               lebih kuat daripada atom H. Akibatnya, kerapatan elektron terdistorsi ke arah atom F, membuat
               F lebih negatif, sedangkan atom H menjadi agak positif.



                   Pergeseran kerapan elektron ini dilambangkan dengan panah silang (     ) di atas struktur

               Lewis untuk menunjukkan arah pergeseran. Panah dengan kepala mengarah ke ujung negatif F

               dan ekor bersilangan menyerupai tanda positif menunjukkan ujung positif H.
                                                                    -
                                                             +
                                                                     

                   Selain itu, dapat juga dengan memberi lambang     (delta) yang melambangkan muatan

                                                                                                   -
               parsial (sebagian besar). Dalam molekul HF, atom F memiliki muatan parsial negatif (   ), yang
               berarti ujung F sebagian lebih negatif dibandingkan ujung H. Sementara itu, atom H memiliki

                                       +
               muatan parsial positif (   ), sehingga ujung H sebagian lebih positif dibanding ujung F.



                                                                                         Ikatan Kimia | 48
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55