Page 201 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 201

Dia melihat kaum yang hendak  mengusir seorang pemuda dari
           tempatnya  karena membuat kerusakan. Ibunya  menangis  sehing-
           ga Abu Amr merasa kasihan dan memberikan pertolongan. Abu
           Amr mengatakan,  'Serahkanlah  persoalan ini kepadaku.   Jika  dia
           membuat  kerusakan  lagi, maka kuserahkan  kepadamu.' Mereka
           menyerahkan pemuda itu kepada Abu Amr. Selang beberapa
           hari, Abu Amr melewati  tanah datar tersebut dan mendengar
           isak tangis dari perempuan (ibu pemuda) itu di balikpintu. Abu
           Amrbeqgumam  dalam hatinya, 'Barangkali  pemuda  itu membuat
           kerusakan lagi sehingga  diasingkan dari tempat ini.'Abu Amr
           mengetuk pintu dan menanyakan tentang pemuda  itu. Perem-
           puan tua itu keluar danberkata,'Diatelah  menin1gal: Abu Amr
           menanyakan peristiwanya. Perempuan itu menjawab,'Ketika
           akan meninggal dia mengatakan kepadaku: Wahai  Ibu, jangan
           kau kabarkan  kepada tetangga tentang kematianku.  Saya telah
           menyakiti mereka. Oleh karena itu, mereka  akan menyia-nyiakan
           diriku dan tidak akan menghadiri  jenazahku.  Apabila engkau
           sudah menguburku, ini adalah cincin yang bertuhs Dengan ffimye-
           but nama Allah hendaklah kau pendam  bersamaku.     Jika   telah
           selesai,  memohonlah  pertolongan kepada Tuhanku.' Perempuan
           itu melanj utkan ceritan y a,' Say a telah melaksanakan  wasiatnya.'
           Ketika Abu Amr hendak pulang,  dari tempat kuburan  itu, Abu
           Amr mendentar suara memanggil,'Wahai Ibu, pulanglah,  saya
          telah menghadap Tuhan."'
               Menurut  satu pendapat,  Allah Swt. telah menunrnkan wah-
          yu kepada  Nabi Daud a.s.: Katakan kepada mereka,  sesungguhnya
          Aku, Allah, menciptakan  merekn  bulan untuk mendapatkan keun-
          tungan, tetayi Allah menciptakan  merela agar  mereka  dapat mengambil
          keuntungan  dari-Ku.
               Saya telah mendengar  Ibrahim Al-Athrusi  mengatakan,  "Di
          Bagdad  saya duduk bersama Ma'ruf Al-Kharaki di tepi sungai
          Tigris. Di depanku  para pemuda  berlayar  menggunakan  sam-
          pan kecil. Mereka  berlabuh  menuju tepi sungai sambil minum,
          makan, dan bercanda.  Saya bertanya  kepada Ma'ruf, 'Apakah
          engkau tidak melihat  bagaimana  mereka bermaksiat kepada
          Allah Swt. dengan cara membuka saluran air? Berdoalah kepada
          Allah Swt. unluk mereka.' Ma'ruf lantas mengangkat kldua
          tangannya  seraya berdoa,  'Ya Tuhan, Engkau telah membaha-

                                             hL-  Pa1Lt .  Pu  S.l4   187
                                      "u7aa*
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206