Page 253 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 253

gal dunia.
               Menurut  satu pendapat, barangsiapa yang terlibat di medan
           tafwidh (penyerahan diri secara total, suatu sikap pasrah yang
           melebihi  derajat tawakal),  maka apa yang dimaksudkan akan
           tercapai sebagaimana pengantin  perempuEul yang dibawa kepada
           suaminya. Perbedaan  antara tadhyi' (membinasakan  diri atau
           sikap pasrah yang dapat menyebabkan  binasa) dan tafwidh
           (penyerahan diri atau sikap pasrah) terletak pada tingkat kualitas
           iman dan keyhkinan dalam pemasrahan  diri pada Allah. Tadhyi'
           di hadapan  Allah Swt. sangat tercela, sedanglan tafwidh di hada-
           pan-Nya  adalah terpuji. Menurut  Abdullah bin Mubarak,  barang-
           siapa yang mengambil uang haram,  maka dia bukan orang yang
           tawakal.
               Abu Sa'id Al-Kharraz mengatakan, "Saya pemah satu kali
           masuk daerah  padang pasir tanpa membawa bekal. Di sana saya
           mendapatkan kesulitan. Setelah itu saya melihat marlalnh (arak
           perjalan)  dari tempat yang jauh. Saya merasa bahagia karena
           sudah hampir sampai.  Lantas saya beqpikirbahwa  diri ini menem-
          pati satutempat yang membutuhkan orang lain. Saya tidakberani
           menempuh  marlwlah  itu kecuali membawa bekal. Dalam keadaan
           seperti itu saya terpaksa menggali lobang di atas pasir. Di dalam
           lobang itu saya dapat melindtrngi  tubuhku sampai pada dadaku.
          Di tengah malam penduduk  mendengar suara yant sangat keras,
           'Wahai  penduduk marhalah,  sesungguhnya  Allah Swt. adalah
          DzatYarrg  Maha Penolong yang telah menahan dirinya  di atas
          pasir ini. Oleh karenanyq  temuilah  dia.'Setelah itu sekelompok
          orang datang kepadaku. Mereka mengeluarkan  diriku dan
          membawaku ke sebuah desa."

               Abu Hamzah  Al-Kharrasani mengatakanbahwa dalam satu
          tahun ia mengerjakan ibadah  haji. Ketika  sedang  berjalan, tiba-
          tiba ia terjatuh ke dalam sumur. Dan ia tidak ingin minta tolong
          kepada orant lain. Ia bergumam pada diri sendiri, "Tidak,  demi
          Allah! Saya tidak ingin minta tolong."
               Setelah itu ia tidak mampu mengkonsentrasikan  pikirannya
          sehingga  ada dua orang lewat di atas sumur. Salah satunya me-
          ngatakan kepada  yang lain, "Ke sinilah,  kita harus menutup
          sumur ini agar tidak ada orang yang terjatuh."


                                                  Pe-Lta- ?.r.914  239
                                      "tqaa*,.L-
   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258