Page 249 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 249

Abul Hawari,  "Wahai Ahmad,  jalan menuju akhirat adalah
           banyak.  Gurumu  adalah orant yanS mentetahui  beberapa  jalan
           itu kecuali  tawakal.
                Oleh karena itu, saya tidak pernah mencium  baunya."
           Menurut  satu pendapat,  yang dimaksud tawakal adalah percaya
           terhadap  apa-apa  yang diatur oleh Allah Swt. dan menghindar-
           kan diri dari apa-apayaurtt  diatur oleh manusia.  Menurut yang
           lain, yang dimaksud  tawakal adalah hati yang sunyi dari pemi-
           kiran tentang  hal-hal yang bertentangan  dalam mencari  rezeki.

               Harits Al-Muhashibi  pemah ditanya  tentang tawakal, " Apd-
           kah tawakal  itu akan diikuti oleh loba?" Dia menjawab  ,"Tawakal
           akan diikutibeberapa pikiran melalui jalan karakter,  tidak dirusak
           oleh sesuatu, dan sangat kuat untuk tidak menggantungkan
           kepada orang lain."
               Menurut  satu cerita, dituturkanbahwa  Ahmad An-Nuri  da-
           lam keadaan  lapar di padang pasir. Dia dipanggil  oleh suatu sua-
           ra, "M*fla yang paling englau sulai antara sebab untuk culup ihn
           ahry itu sendiri?" Dia menjawab,  "Cukup, tidak ada yang mele-
           bihi darinya."  Setelah itu dia tidak makan  selama tujuh belas ha-
           ri." Abu Ali Ar-Rudzabari pernah  mengatakan,  " Apabtlasetelah
           lima hari tidak makan orant fakir mengatakan,' say alapar,maka
           bawalah dia ke pasar,  dan berilah pekerjaan  dan usaha."'
               Menurut satu ungkapan, Abu Turab An-Nakhsyabi  pemah
           melihat  orant sufi yang mengulurkan  tangannya pada buah
           semangka untuk'dimakan setelah tiga hari tidak makan. Abu
           Turab  mengatakan kepadanya,  "Predikat  tasawuf tidak layak kau
           sandang. Untuk itu, pergilah ke pasar."
               Abu Ya'qub Al-Aqtha' Al-Bahsribercerita:  Saya pemah satu
           kali datang ke tanah Haram selama sepuluh  hari. Saya dalam
           keadaan lemah, sedangkan  nafsuku  berbisik kepadaku. Setelah
           ifu saya keluar ke padang pasir agar mernperoleh  sesuatu yang
           dapat menghilangkan  kelemahanku. Di sana saya melihat  buah
           saljanah yang terbuang,  lantas saya ambil. Hatiku sangat berduka
           cita, seakan-akan ada orang yant mengatakan  kepadaku, "E^t-
           kau datang selama sepuluh hari yang pada akhimya  hanya men-
           dapatkanbagian buahsaljanahit1t."  Buah itu saya lemparkan  dan
           saya masuk ke mesjid lantas saya duduk. Temyata di mesjid,


                                              kL.  P..Lat -  fu.  *14  235
                                      "uSaat
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254