Page 526 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 526
ambil sandalnya.
Ruwaim bin Ahmad pernah ditanya tentang hati (iwa)
orant-orang sufi ketika mendengar, maka jawabnya, "Mereka
mendengarkan makna-makna yang jauh dari selain mereka, lalu
mengisyaratkan kepada mereka dan saya. Kemudian mereka
menikmati suara itu dengan senang hati, sehingga tabir jatuh
dan kesenangan itu kembali dengan tangisan. Di antara mereka
ada yang merobek pakaiannya, ymg berteriak, yang menangis,
dan semuanya tergrrnturrg kepada ketergantungan hatinya
kepada Tuhannya."
Berkata Ali Al-Hushri, "Apakuh'y*B dapat saya lakukan
dengan pendengaran. Pendengaran itu akan teqputus jiku y*g
didengarkan itu terputus. Oleh karena itu, sebaiknya pende-
ngaran Anda tidak telputus."
Katanya juga, "Sebaiknya diaharus selalu, danminum terus,
semakin bertambah minumnya akan semakin bertambah
hausnya."2il
Diterangkan dalarn tafsir dari Mujahid tentang firman
Allah:
lro r-rrlt >'oiafi'*b\t e'#
:
"Maka mereka di dalam tamnn (surga) bergembira."
(QS. Ar-Rum:15)
FIal ini adalah mendengar suara bidadari yang cantik dan
suaranya vang merdir dan indah, "Kami adalah bidadari-bidadari
yang abadi, tak akan mati selamar.ya. Kami adalah bidadari-bida-
dari ya rr g menyenangkan, tak pemah menyusahkan seliamanya. "
Dikatakan, "Mendengar itu suatu panggilan, sedangkan hati
itu suatu tujuan."
iJerkata Abu Utsman Sa'id Al-Maghribi, "Hati orang-orang
ahli kebenaran itu adalah hati yang hadir (konsentrasi), sedang-
uHal ini selalu berma'rifat pada Allah, mencintai-Nya, bermunaiat
dan sibuk zikir kepada-Nya, sehingBa hatinya selalu berlomba-lomba
untuk memperoleh keutamaan, pemberian, dan anugerah Allah.
Sl2 Sqla kpan ?ta*
"uel

