Page 561 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 561
Saya telah mendengar Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq berkata,
"Syah Al-Karmani membiasakan diri tidur. Suatu saat dia tertidur.
Dia berrnimpi melihat Allah Swt. Setelah kejadian itq dia memak-
sakan diri tidur. Dia ditanya tentang keadaannya. Dia menjawab:
di saat tidur
saya bernimpi
hntiht penuh kebahagiaan
setelah itu
saya cinta kantuk dan tidur
Ada seorant guru mempunyai muri.d. Keduanya berbeda
pandangan. Y*B satu belpendapat bahwa tidur lebih baik, kare-
na manusia tidak akan berbuat maksiat. Yang lainnya berkata
bahwa bangun lebih baik, karena manusia akan mengetahui
AUah Swt. Keduanya lantas menceritakan kepada gurunya. Dia
menjelaskan duduk perkaranya. "Engkau telah berbicara tentang
keutamaan tidur, Oleh karena itu, mati lebih baik bagimu dari-
pada hidup. Sedang engkau berbicara tentang keutamaan ba-
ngun. Oleh karena itu, hidup lebih baikbagimu daripada mati."
. Dalam cerita yang lain, seorang laki-laki membeli budak.
Ketika malam telah tiba dia berkata kepada budaknya, 'alampar-
kanlah tilcar."
Wahai Tuanku, apakah engkau mempunyai tuan?"
"Ya."
"Apakah engkau tidak malu hendak tidur, sedang tuanmu
belum tidur?"
Diceritakan juga kisah anak perempuan yang bertanya kepa-
da Sa'id bin ]ubair. "Kenapa engkau tidak tidur?" tanyarrya.
Nerakalahannam tidak akan meninggalkan diriku jika saya
tidur," jawab Sa'id.
Ketika Rabi' bin Khaitsam meninggal dunia, anak perem-
puannya bertanya kepada ayahnya, "Ke mana hilangnya piringan
hitam padahal ia berada di kamar samping kita?" Ayahnya menia-
wab, "Suatu saat, orant laki-laki mendatangi kita. Dia berdiri
sejak awal malam sampai akhir malam." Anak perempuan itu
lantas mengkhayal bahwa dirinya masih muda. Dia tidak dapat
Kaat. %,* h* Tuaa 547