Page 593 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 593

Ats-Tsauri dan Fudhail bin lyadh. Pada akhimya ia pergi ke Syam
            (Syria) dan wafat di sana.
                Ibrahim  lebih suka memakan  dari hasil kerja tangannya  se-
            perti bertani,  bekerja di kebun atau lairurya. Di padang sahara  ia
            pemah bertemu  seorant lelaki yant mengaiarinya  nama Allah
            Al-,{zlwm,lalu  ia berdoa  dengan  narna itu, dan tidak berapa  lama
            ia bertemu Nabi Ktridhir a.s. yang mengatakan kepadanya, "Yxrt
            mengaiarimu nama Allah Al-A zham adalah saudaraku Dawud
            (a.s.)." Cerita ini saya peroleh daripenuturan Abu Abdurrahman
            As-Sulami. Kata Ibrahim bin Basyar, "Saya telah bersahabat
            dengan  Ibrahim  bin Adham,  lalu menanyakan kepadanya  tentang
            asal mula tobatnya. Ia menjawabnya dengan cerita seperti itu."
                Doa yang paling sering diucapkannya  adalah:  "Ya Allah,
            pindahkanlah  saya dari kehinaanberbuat  dosa menuju kemuliaan
            berbakti (taat) kepada-Mu."

                Di antara mutiara hikmahnya:
            1. Ketika berthawaf,  ia berkata kepada salah seorang lelaki,
              "KetahuiLah  bahwa kamu tidak akan mencapai tingkatan  or-
              ang saleh sebelum kamu melalui 5 jalan, yaitu:  (1) Tutuplah
              pintu kesenangan  dan bukalah  pintu kesengsaraan.  (2) Tu-
              tuplah pintu kesombongan dan bukalah  pintu kerendahan.
              (3) Tutuplah pintu bersantai dan bukalah pintu perjuangan.
              (a) fttuplah pintu tidur dan bukalah  pintu bangun  malam.
              (5) Tutuplah  pintu kekayaan  dan bukalah pintu kemiskinan.
              (6) Tutuplah pintu harapan dan bukalah  pintu persiapan
              kematian."

           2. Pematr  Ibrahim bin Adham menjaga kebun anggur, lalu lewat
              seor.mt  prajurit dan berkata, "Berilah  kami anggur!" "Pemi-
              liknya tidak menyuruhku begitu," jawabnya. Pra.lurit itu me-
              mukutnya dengan cambuk, sementara Ibrahim hanya ment-
              angguk-anggukkan  kepala seraya berkata, "Pukullah kepala
              ini selama  ia durhaka kepada Allah!" Akan tetapi, prajurit itu
              tidak sanggup memukulnya lalu pergi.
           3. Sahal bin Ibrahim menuturkan, "Saya  pemah bersahabat de-
              ngan lbrahimbinAdham.  Ketika  saya sakit, ia membiayai pe-
              ngobatanku.  Ketika saya mentinginkan sesuatu,  ia menjual
              keledainya lalu uangnya dihabiskan untukku.  Ketika saya di

                                      ?ffil    9{t  4 ?/Qttan ?thall#   579
   588   589   590   591   592   593   594   595   596   597   598