Page 644 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 644
61. AL-HARITS AL.MUHASIBI
Namanya Abu Abdullah Al-Harits bin Asad Al-Muhasibi,
wafat pada tahun 243 H./857 M. Di masanya tidak ada yang
'rlrl:.a,utlrt',
menyamai mu'amalah, dan kharisman/e. Dia berasal
dari Basrah dan wafat di Bagdad.
Dikatakan bahwa Al-Harits mendapatkan warisan dari
ayahnya }O.OOO dirham, namun ia tidak mau mentambiLnya
sedikit pun. Dia memberi alasan bahwa ayahnya berbicara dengan
kekayaan, dan karena itu juga karena toara'ttya, ia tidak mau
mengambil sedikit pun warisan yang ditinggalkan ayahnya. Kata-
nya, "Bet:rar, mem.rng hadis yang diriwayatkan dari Nabi Saw.
menyatakan:
;'," * yi,>rrli't
"Bahun tidakbisa salingmanaris sedikit pun di antara dua orang
y ang saling berbeda Agamt."rt
Muhammad bin Masruq berkata, "Al-Harits bin Al-Mutrasibi
ketika wafat membutuhkan uang satu dirham, padahal ayahnya
telah meninggalkan untuknya tanah pekarangan dan bangunan
rumah, namun ia tidak mengambilnya sedikit pun." '
Saya mendengar Al-Ustaz Abu Ali Ad-Daqaqberkata, "AI-
Harits Al-Muhasibi jika hendak mengambil makanan yang syub-
hat, urat jarinya bergerak menahan tangannya."
Abu Abdullah bin Khafif berkata, "Ikutilah jejak lima orant
Syeikh: AFFIarits Al-Muhasibi, Al-]unaid bin Muhammad, Abu
Muharnmad Ruwaim, Abul Abbas bin Atha', dan Amr bin Uts-
man Al-Makki karena mereka itu telah menyatukan ilmu dan
hakikat." (maksudnya menyatukan amalan syariat dan hakikat).
Harits rnenuturkan, "Barangsiapa yang menasihati batinnya
dengan muraqabah (merasa selalu dilihat Allah) dan ikhlas, maka
rTHadis riwayat Abu Dawud nomor 2911 tentang "Faraid" dalam
bab "Apakah Seorang Muslim Dapat Maoais Orang Y*fir." Hadis ini
dengan isnad hasan.
630 Steo 7./ta1 'ltru
"u4