Page 11 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 11

ini  bukan  seorang  muslim  dan  bukan  seorang mukmin yang
            benar-benar  mengikuti  ajaran  Rasulullah,  sekalipun  ia
            mengaku  beragama  Islam.  Dalam  konteks  ini  al-Imam  al-
            Junaid al-Baghdadi; pemuka kaum Sufi, berkata:

                                                    ِ
                                         ِ
                                                                 ِ
                                                   ِ

                  )    ةَ لاسرلا  ِ ُ ُ ف ُ  ييْشقلا  َ ُ َ  ُ ( ُ ر ُ هاو ُ  ُ ثدحلما ُ َ  ِ ُ ُ نم  ُ يدقلا ُ ُ دارفإ  َُ ُ ُ وى ُ  ُ ديحوَّتلا
                      ِّ
                              ْ َ ُ
                                                   ْ َ
                      َ
                                                               ُْ ْ
                                          َ ْ
                                                       ُ َ
                                             ُ

                  “Tauhid  adalah  mengesakan  dan  mensucikan
                  Dzat  yang  Maha  Qadim  (Allah)  dari yang baharu
                  (makhluk)”.  (Diriwayatkan  oleh  al-Qusyairi  dalam
                  al-Risalah al-Qusyairiyah ).
                                        13

                    Enam perkara yang disebut dalam hadits di awal bab
            ini  di  kalangan  orang-orang  Islam  dikenal  dengan  Ushul  al-
            Iman  al-Sittah (dasar-dasar iman yang enam) yang merupakan
            bagian dari dasar-dasar keyakinan dalam Islam. Orang-orang
            yang  dengan  konsisten  memegang  teguh  enam  dasar
            tersebut  dikenal  dengan  sebutan  Ahlissunnah  Wal  Jama‟ah.
            Mereka adalah para sahabat Rasulullah dan orang-orang yang
            mengikuti  jalan  mereka;  yaitu  mayoritas  umat  Muhammad,
            baik  dari  para  ulama  terkemuka  maupun  golongan  awam
            dari  kalangan  yang  bermadzhab  Syafi‟i,  Maliki,  Hanafi,  dan
            orang-orang  yang  utama  dari  madzhab  Hanbali,  yang
            notabene mereka adalah kaum Asy’ariyyah dan Maturidiyyah .
                                                                       14
                    Adapun  mereka  yang  mengingkari  salah  satu  dari
            dasar  keimanan  yang  enam  tersebut,  atau  menyalahi
            tuntutan-tuntutan    pemahamannya       sesuai   yang    telah
            diajarkanoleh Rasulullah, maka mereka adalah golongan yang


                  13  Ar-Risalah al-Qusyairiyyah, h. 300
                  14   Lihat  asy-Syirazi,  Thabaqat  asy-Syafi’iyyah,  j.  3,  h.  376,  al-Jalal  ad-
            Dawani, Syarh al-Aqa-id  al-Adludiyyah, j. 1, h. 34, dan lainnya.
                                          viii
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16