Page 7 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 7
kemudian, baik di dunia, alam barzakh, maupun akhirat
kelak.
Seorang yang telah mengetahi dan meyakini
sepenuhnya dua hal di atas tanpa ada keraguan sedikitpun
maka ia telah beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Dan
orang ini dikatakan pula sebagai orang yang telah
mengetahui Allah dan telah mengetahui Rasul-Nya (‘Arif
Billah Wa Bi Rasulih). Baik apakah ia mengetahui dalil akal
(argumen rasional) atas dua hal tersebut ataupun tidak.
Iman kepada Allah dan rasul-Nya adalah kewajiban
yang paling utama dan yang paling mulia. Perkara ini adalah
Ahsan al-Hasanat (Sebaik-baiknya kebaikan) dan Afdhal al-
A’mal (Amal yang paling utama), sebagaimana dinyatakan
Rasulullah dalam haditsnya:
ِِ
ِ
ِ ِ
ُ هاور
) يراخبلا ُ ُ ََ ُ ( ُ ولوسرو ُ ُ للاب ُ ُ نايْإ ُ ُ لامعلأا ُ ُ لضفأ
ٌ َْ
َ ْ
ْ
َ ُ
ُ ََ
َ
ُ
“Sebaik-baiknya perbuatan adalah iman kepada
Allah dan Rasul-Nya”. (HR. al-Bukhari )
8
Iman adalah syarat diterimanya amal kebaikan.
Seorang yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya, maka ia
tidak akan memperoleh pahala sedikitpun di akhirat kelak
dari segala kebaikan yang telah ia perbuat di dunia. Allah
berfirman:
ٍ
ِ
ٍ
ِ ِ
ُ ُ مو ي ِ ُ ُ ف ُ ُ حيرلا ِِ ُ ُ وب ُ ُ تَّدتشا ُ ُ دامرك ُ ُ مُ لُامعأ ُ ُ مبِّ ُ ِّرب اورفك ُ ُ نيذلا ُ ّ ُ لثم
ََ
َ
ُ ِّْ
ْ َْ
ْ
َْ
ُ َ
َْ
ُ
ََ
ْ َ
ُْ َ
ٍ ِ
) 11 ُ: ميىاربا ُ ( ُ فصاع
َ
8 Shahih al-Bukhari, dari hadits Abu Hurairah, no. 1519
iv