Page 55 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 55
38 | H a d i t s J i b r i l
hingga ke arsy sementara nabi Yunus diturunkan
ke arah bawah hingga ke kedalaman lautan,
namun demikian arah keduanya sama saja bagi
Allah (artinya dua arah tersebut salah satunya
tidak lebih utama dari lainnya, dan nabi
Muhammad dan nabi Yunus sama-sama seorang
nabi Allah). Seandainya keutamaan itu semata-
mata dengan tempat dan arah maka tentu nabi
Muhammad lebih dekat -dari segi jarak- kepada
Allah daripada nabi Yunus, dan tentunya
Rasulullah tidak akan melarang kita melebih-
lebihkan beliau di atas nabi Yunus. Kemudian al-
Imam Nashiruddin menjelaskan bahwa
keutamaan itu adalah dengan derajat, bukan
dengan tempat. Demikianlah penjelasan yang
telah dikutip oleh al-Imam as-Subki dalam Risalah
ar-Radd „Ala ibn Zafil” .
18
Ibn Zafil yang dimaksud dalam risalah al-Imam as-
Subki di atas adalah Ibn Qayyim al-Jawziyyah; seorang ahli
bid‟ah, murid dari Ibn Taimiyah al-Mujassim; seorang sesat
yang telah mengambil kesesatan dan kekufuran para filosof
yang mengatakan bahwa jenis alam ini tidak memiliki
permulaan. Apa yang diyakini oleh Ibn Taimiyah ini adalah
jelas kufur sebagaimana telah disepakati (ijma‟) oleh seluruh
orang Islam seperti yang disebutkan oleh al-Imam
Badruddin az-Zarkasyi dalam kitab Tasynif al-Masami‟.
Al-Mufassir al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya
menuliskan sebagai berikut:
18 Ithaf as Sadah al Muttaqin, j. 2, h. 105