Page 52 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 52

H a d i t s   J i b r i l  | 35

                  dan  tanpa  arah,  beliau  menuliskan  sebagai
                  berikut:

                  ْ ْقوفْ لىإْ تاهلجاْ نمْ ءىرابلاْ ةبسنْ نأْ برنخ اْ نمْ دوصقهداو

                  ْامهنمْةدحاوْفْنوكلاْلىإْبسنيْلاْذإْ،تتّْلىإْوتبسنك

                                                                  وتاذب



                  “Yang  dimaksud  dari  hadits  ini  adalah  bahwa
                  menyandaran arah bagi Allah itu sama saja (tidak
                  menjadikan  satu  atas  lainnya  lebih  istimewa),
                  penyandaran kata “atas” bagi Allah tidak berbeda
                  dengan  penyandaran  kata  “bawah”  bagi-Nya,
                  oleh  karena  Dzat  Allah  tidak  terikat  oleh  salah
                  satu  dari  dua  arah  tersebut  (Artinya  Dzat  Allah
                  ada tanpa tempat)” .
                                     14

            Perhatikan,  tulisan  Abu  Bakr  ibn  al-Arabi  di  atas
            memberikan  pemahaman  yang  sangat  jelas  bahwa  Allah
            tidak  bertempat  di  arsy  seperti  keyakinan  sesat  kaum
            Musyabbihah  Mujassimah,  dan  juga  tidak  bertempat di arah
            bawah.  Allah  ada sebelum Dia menciptakan arah yang enam
            (atas,  bawah,  depan,  belakang,  samping kanan, dan samping
            kiri).  Dengan demikian Allah tidak berada di dalam sesuatu,
            dan  tidak  menyerupai  segala  sesutau.  Sungguh  Allah  maha
            suci  dari  perkataan  orang-orang  kafir  dengan  kesucian  yang
            agung.


                3.  Hadits  shahih  dari  sahabat  Abu  Hurairah  bahwa
                    Rasulullah bersabda:



                  14  „Aridlah al-Ahwadzi; Kitab at-Tafsir, Surah al-Hadid, j. 12, h. 184
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57