Page 47 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 47
30 | H a d i t s J i b r i l
“Allah ada tanpa permulaan dan tidak ada
sesuatu apapun selain-Nya” (HR. al-Bukhari dan
al-Bayhaqi)
7
Pemahaman hadits ini bahwa Allah ada Azali (tanpa
permulaan), pada azal tidak ada sesuatu apapun bersama-
Nya, tidak ada air, tidak ada udara, tidak ada bumi, tidak ada
langit, tidak ada kursi, tidak ada arsy, tidak ada manusia,
tidak ada jin, tidak ada malaikat, tidak ada waktu dan tidak
ada tempat. Allah ada sebelum Dia menciptakan tempat dan
arah. Allah yang telah menciptakan tempat dan arah; maka
Allah tidak membutuhkan kepada keduanya.
Allah tidak disifati dengan berubah dari satu keadaan
kepada keadaan yang lain karena perubahan tanda makhluk.
Tidak boleh diyakini seperti keyakinan sesat kaum
Musyabbihah yang mengatakan; Allah ada ada pada azal
(tanpa permulaan) dan belum ada tempat, kemudian setelah
Allah menciptakan tempat maka Dia berubah menjadi
berada pada tempat dan arah yang merupakan ciptaan-Nya
tersebut. Na‟udzu Billah.
Sungguh kata-kata yang baik dan benar orang-orang
Islam ahli tauhid dalam doa mereka terkadang
mengungkapkan: “Subhanalladzi La Yughayyir Wa La
Yataghayyar…” (Maha Suci Allah yang merubah keadaan para
makhluk-Nya sementara Dia Allah Dzat yang tidak
berubah). Ini adalah ungkapan yang sangat baik menurut
Ahlussunnah, sementara menurut kaum Musyabbihah
Mujassimah; mereka yang mengaku-aku sebagai pengikut
7 Shahih al-Bukhari; Kitab Bad‟i al-Khalq.