Page 44 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 44
H a d i t s J i b r i l | 27
“Tidak ada suatu apapun dari makhluk yang
menyerupai makna “lebih dekat”-nya Allah,
sebagaimana Allah berfirman: “Wa Nahnu Aqrabu
Ilayhi Min Hablil Warid” (QS. Qaf: 16) .
5
Apa yang dituliskan oleh Imam ath Thabari ini adalah
sebagai ungkapan untuk menafikan makna “dekat” dalam
pengertian indrawi, sekaligus sebagai bantahan terhadap
faham sesat ala kaum Mujassimah yang dalam keyakinan
mereka selalu berpegang dengan zahir teks-teks
mutasyabihat. Makna “dekat” yang dimaksud oleh Imam ath
Thabari dalam hal ini adalah pemahaman maknawi, dengan
demikian ini menjadi salah satu argumen bahwa Allah maha
suci dari tempat dan arah.
Makna “al Awwal” pada hak Allah artinya “al Azaliy”
yaitu bahwa Allah ada tanpa permulaan. Segala sesuau selain
Allah memiliki permulaan; semuanya diciptakan oleh Allah.
Pada azal tidak ada apapun kecuali Allah, tidak ada tempat,
tidak ada waktu, tidak ada langit, tidak ada arsy, dan lainnya.
Kemudian Allah menciptakan tempat, arah dan waktu; maka
Dia tidak membutuhkan kepada ciptaan-Nya, Dia tidak
berubah pada Dzat-Nya maupun sifat-sifat-Nya, Dia tetap
pada sifat-Nya yang Azali ada tanpa tempat dan tanpa arah,
sebab perubahan itu tanda makhluk.
6. Firman Allah:
َّ
ُُ
ٗ ) ْ: صلاخلإا ( ْدحَأْاوفكْولْنُ كيْ َ لو
ٌ
َ ً ُ
َ ْ َ
5 Jami‟ al Bayan, j. 13, juz. 27, h. 215