Page 39 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 39
22 | H a d i t s J i b r i l
ِ
) ٔٔ : ىروشلا ( ْءىشْولثمكْسيل
“Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari
makhluk-Nya (baik dari satu segi maupun semua
segi), dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-
Nya”. (Q.S. as-Syura: 11)
Ayat ini adalah ayat paling jelas dalam al Qur'an yang
berbicara tentang tanzih (mensucikan Allah dari menyerupai
makhluk), at-Tanzih al Kulliy; pensucian yang total dari
menyerupai makhluk. Jadi maknanya sangat luas, dari ayat
tersebut dapat dipahami bahwa Allah maha suci dari berupa
benda, dari berada pada satu arah atau banyak arah atau
semua arah. Allah maha suci dari berada di atas arsy, di
bawah arsy, sebelah kanan atau sebelah kiri arsy. Allah juga
maha suci dari sifat-sifat benda seperti bergerak, diam,
berubah, berpindah dari satu keadaan ke keadaan yang lain
dan sifat-sifat benda yang lain. Sahabat Ali ibn Abi Thalib
berkata: ”Allah ada tanpa permulaan tanpa tempat (karena
tempat adalah ciptaan-Nya) dan Dia sekarang --setelah
menciptakan tempat-- ada sebagaimana pada sifat-Nya yang
Azali; yaitu ada tanpa tempat”. (Diriwayatkan oleh Imam
Abu Manshur al Baghdadi). Dengan demikian dalam ayat
QS. Asy Syura: 11 ini terdapat dalil bagi Ahlussunnah bahwa
salah satu sifat Allah adalah ”Mukhalafah Lil Hawadits”;
artinya bahwa Allah tidak menyerupai suatu apapun dari
makhluk-Nya yang baharu ini. Sifat Allah; ”Mukhalafah Lil
Hawadits” ini adalah salah satu sifat Salbiyyah yang lima dalam
menunjukan bahwa Allah maha suci dari segala sesuatu yang
tidak layak bagi-Nya.