Page 40 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 40

H a d i t s   J i b r i l  | 23

                    Argumen  logis  bahwa  Allah  tidak  menyerupai  suatu
            apapun  dari  makhluk-Nya  adalah  karena  bila  Allah
            menyerupai  makhluk-Nya  maka  bisa  terjadi  segala  sesuatu
            yang  dapat  terjadi  pada  makhluk-Nya  tersebut;  seperti
            berubah dari satu keadaan kepada keadaan lain, berkembang,
            hancur,  punah,  dan  lainnya.  Seandainya  Allah  seperti
            demikian  ini  maka  berarti  Dia  membutuhkan  kepada  yang
            menjadikan-Nya  dalam  keadaan  tersebut,  padahal  sesuatu
            yang  membutuhkan  itu  bukan  Tuhan,  sedikitpun  tidak layak
            untuk  disembah.  Dengan  demikina  menjadi  jelas  bahwa
            Allah tidak menyerupai suatu apapun dari makhluk-Nya.


                    Ayat  di  atas  merupakan  dalil  naqliy  bagi  sifat  Allah
            ”Mukhalafah  Lil  Hawadits”.  Ayat  ini  adalah  ayat  paling  jelas
            dalam  al  Qur'an  yang  berbicara  tentang  kesucian  Allah  dari
            menyerupai  makhluk-Nya.  Ayat  ini  mengandung  makna  at-
            Tanzih  al  Kulliy;  pensucian  yang  total  dari  menyerupai
            makhluk.  Kata  “Syai””  dalam  ayat  ini  dalam  bentuk  nakirah
            yang  diletakan dalam Siyaqun Nafy; gaya bahasa semacam ini
            untuk  memberikan  pemahaman  menyeluruh  dan  umum;
            dengan  demikian  maknanya  bahwa  Allah  mutlak  tidak
            menyerupai  suatu  apapun.  Dengan  ayat  ini  Allah
            menjelaskan  bagi  kita  bahwa  Dia  bukan  benda  dan  tidak
            bersifat  dengan  sifat-sifat  benda.  Dia  tidak  menyerupai
            segala  sesuatu  yang  memiliki  ruh,  seperti  manusia,  jin,
            malaikat,  dan  lainnya.  Dia  tidak  menyerupai  segala  benda
            mati,  tidak  menyerupai  segala  benda  yang  berada  di  arah
            atas, tidak menyeruapi segala benda yang ada di arah bawah.
            Dalam  ayat  ini  Allah  tidak  menyebutkan  secara  khusus
            sesuatu  dari  makhluk-makhluk-Nya,  tetapi  menyebutkan
            secara  menyeluruhkan  segala  apapun  dari  makhluk-Nya
            dengan  kata  “syai‟”  dalam  bentuk  nakirah.  Dengan demikian
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45