Page 41 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 41
24 | H a d i t s J i b r i l
tercakup di dalamnya pemahaman kesucian Allah dari
tempat, arah, batasan (al hadd), bentuk (al hajm), ukuran (al
kammiyyah), dan sifat-sifat benda lainnya. Allah bukan benda
maka Dia maha suci dari bentuk, ukuran dan batasan.
Seandainya Allah berada di atas arsy seperti keyakinan kaum
Musyabbihah maka berarti Allah membayangi arsy tersebut.
Dan jika demikian maka tidak akan lepas dari tiga
kemungkinan; bisa jadi sama besar dengan arsy itu sendiri,
bisa jadi lebih kecil, atau bisa jadi lebih besar. Keadaan seperi
ini tentunya hanya berlaku pada benda yang memiliki
bentuk, ukuran dan batasan. Ini semua perkara mustahil atas
Allah. Dengan demikian pendapat kaum Musyabbihah yang
mengatakan bahwa Allah bertempat di atas arsy adalah
pendapat batil. Orang yang mengatakan Allah memiliki
bentuk dan ukuran maka dia telah menyerupakan Allah
dengan makhluk-Nya, semacam ini jelas merusak sifat-sifat
ketuhanan pada-Nya. Bila Allah memiliki bentuk dan ukuran
maka berarti Dia membutukan kepada yang menjadikan-Nya
dalam bentuk dan ukuran tersebut, karena akal sehat tidak
dapat menerima jika Allah menjadikan diri-Nya sendiri
dengan keadaan demikian. Lalu jika Allah membutuhkan
kepada yang lain maka itu menafikan sifat ketuhanan pada-
Nya, oleh karena di antara syarat ketuhanan adalah tidak
membutuhkan kepada yang lain.
2. Firman Allah:
ِ
) ٙٓ ْ: لحنلا ( ْىلعلأاْلثهداْللو
َ
ُ
Arti ayat ini adalah bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang
yang tidak dimiliki oleh siapapun selain-Nya, dan bahwa
Allah tidak disifati dengan sifat-sifat makhluk-Nya; seperti