Page 36 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 36

BAB IV

                  DZIKRULLAH


                         Allah ta’ala berfirman:
                  ةريس(  ﴾    ِ٘صأو ةركب هيحبسو ايْثك اركذ للها اوركذا اينماء نُذلا اوُأ   ﴿ اُ

                                                               )    42 - 41  : بازحٓا


                  Maknanya:  ”Hai  orang-orang  yang  beriman,  berdzikirlah
                  (dengan  menyebut  nama  Allah)  Allah,  dzikir  yang  sebanyak-
                  banyaknya.  Dan  bertasbihlah  kepada-Nya  di  waktu  pagi  dan
                  petang"  (Q.S. Al Ahzaab : 41-42)
                  ةريس(  ﴾    امِظع ارجأو ةرفغم  مله للها دعأ تاركاذلاو ايْثك للها نُركاذلاو ﴿


                                                                    )    35  :بازحٓا


                  Makanya:  “laki-laki  dan  perempuan  yang  banyak  menyebut
                  (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan
                  dan pahala yang besar”.  (Q.S. Al Ahzaab : 35)
                         Berdzikir;  menyebut  nama  Allah  adalah  sesuatu  yang
                  sunnah.  Dzikir  bukan  sesuatu  yang  wajib,  melainkan  sesuatu
                  yang  dianjurkan  yang  sangat  membantu  seseorang  untuk
                  bertakwa  dan  berbuat  taat  kepada  Allah  ta'ala.  Setelah
                  melaksanakan  kewajiban  dengan  baik  dan  menjauhi  hal-hal
                  yang diharamkan, para Thullab al Akhirah (Pencari kebahagiaan
                  akhirat) biasanya melanggengkan dzikir, karena dzikir adalah
                  cahaya hati, penenang jiwa dan pemberi ketenteraman.  Allah
                  ta'ala berfirman:




                                                32
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41