Page 342 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 342

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 340

                  Pertama;  Pembahasan  tentang  besarnya  karunia  akal  yang
           dianugerahkan Allah terhadap manusia, dan pembahasan tuntutan
           mempergunakan akal itu sendiri secara proporsional.
                  Kedua; Pembahasan pentingnya memiliki keinginan dan cita-
           cita (Himmah) yang kuat dan tinggi sesuai dengan perintah syari’at.
                  Ketiga;  Pembahasan  metodologi  berfikir  secara  bijak  dan
           tertib serta ketinggian kedudukan kaum yang berfikir (Ahl al-Fikr).
                  Keempat; Pembahasan tentang lafzh al-Jalâlah “Allah”.
                  Kelima;  Pembahasan  tentang  metode  dan  usaha  untuk
           mencapai maqam tertentu di antara maqam-maqam (al-Maqâmât).
                  Pada  pembukaan  risalah,  setelah  menuliskan  hamdalah  dan
           shalawat atas Rasulullah, Ibn Arabi pertama-tama menyapa al-Fakr
           ar-Razi  dengan  mengatakan  “Waliyyi  Fillâh,  Muhammad,  A’lallahu
           Himmatah…”  (Penolongku  di  jalan  Allah,  Muhammad,  semoga
           Allah  meninggikan  cita-citanya).  Selanjutnya  Ibn  Arabi  mengutip
           sebuah  hadits  Rasulullah  yang  bermakna:  “Jika  salah  seorang  kalian
           mencintai  saudaranya,  maka  beritakanlah  kepadanya  bahwa  ia
           mencintainya”.  (HR.  al-Bukhari  dalam  al-Adab  al-Mufrad,  Ahmad
           dalam al-Sunan, Ibn Hibban dalam Kitab Shahih-nya dan lainnya).
                  Dengan  mengambil  rujukan  hadits  ini,  Ibn  Arabi  kemudian
           mengungkapkan  bahwa  ia  mencintai  al-Fakhr  ar-Razi.  Selanjutnya
           Ibn Arabi mengutip firman Allah QS. al-‘Ashr: 3: “Wa Tawâshau Bil
           haq…” (Mereka yang saling berwasiat dalam kebenaran). Kemudian
           masuk      dalam     pokok     pembicaraan,      memulainya      dengan
           mengatakan:  “Wa  Qad  Waqaftu  ‘Alâ  Ba’dl  Ta’alîfika,  Wa  Mâ
           AyyadakAllah Min al-Quwwah al-Mutahayyilah, Wa Mâ Tatakhayaluhu
           Min  al-Fikar  al-Jalîlah…”  (Aku  telah  membaca  beberapa  tulisanmu,
           dan dari tulisan yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadamu dari
   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347