Page 343 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 343
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 341
kekuatan akal yang penuh, serta dari hasil idemu yang terdiri dari
pemikiran-pemikiran yang agung) 334 .
Dari bahasan lima pokok di atas terlihat bahwa
kecenderungan risalah ini seakan Ibn Arabi hendak mengajak al-
Fakhr ar-Razi untuk masuk pada wilayah dan medannya; yaitu
wilayah tasawuf. Kecenderungan ini dapat dilihat dalam
pembahasan akal dan urgensi penggunaannya secara proporsional.
Ibn Arabi menyatakan bahwa seorang alim yang sejati adalah yang
mewarisi ilmu-ilmu yang secara berantai turun temurun datang dari
Rasulullah dengan mengambil keseluruhan segi-segi ilmu tersebut.
Artinya tidak diambil secara parsial, dengan mementingkan ilmu
tertentu atas lainnya.
Simak tulisan Ibn Arabi berkut ini. Setelah mengutip hadits
Rasulullah: “Para ulama adalah kaum pewaris para nabi”. HR. Ibn
Hibban, al-Hakim dan lainnya, Ibn Arabi berkata:
ِ
ِ ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
نوُ كي لَّ ،هوجوْلا ِ عيجَ نم ثَراو نوُ كي نأ د هتيَ نأ ِ لقاعْ لل يغب ن ي ف
َ ْ
ً
َ
َ
ْ َ
ُ
ْ َ
ْ َ
َْ
ْ
َ ْ َ
َ
َ َ
ْ َ
ُْ ُ
ِ ِ
ِ
َّ
َ
َ
. 335 ةمْ لْا صقنَ
“…maka hendaklah bagi seorang yang berakal untuk selalu
berusaha agar dapat mewarisi seluruh segi, bukan seorang
yang pendek keinginan dan cita-citanya…”.
Dalam pembahasan pentinganya memiliki cita-cita yang
tinggi sesuai tuntunan syari’at sangat jelas bahwa tujuan Ibn Arabi
hendak “menuntun” al-Fakhr ar-Razi ke jalan yang ia tempuh. Ini
tampak dalam ungkapan Ibn Arabi yang berulang-ulang dengan
334 Lihat Min Rasâ’il Ibn Arabi Ilâ al-Imam Fakhruddin ar-Razi, h. 9
335 Ibid, h. 10