Page 348 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 348
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 346
“Wahai anakku, aku berwasiat kepadamu untuk
bertakwa kepada Allah, memegang teguh syari’at, memelihara
ajaran-ajarannya, dan belajar ilmu agama.
Wahai anakku, -semoga Allah memberi taufiq kepadamu,
kepadaku dan kepada seluruh kaum muslimin-, ajaran tasawuf
kita ini dibangun di atas al-Qur’an dan hadits, kelapangan hati,
kedermawanan, menyebarkan pertolongan, kesabaran di atas
segala kesulitan dan sikap pemaaf atas segala kesalahan-
kesalahan saudara kita.
Wahai anakku, aku berwasiat kepadamu dengan
kefakiran; yaitu menjaga kehormatan para ulama, baik dalam
pergaulan dengan saudara-saudara [kita], saling menasehati
baik kepada yang lebih kecil mapun yang lebih besar,
meninggalkan segala perselisihan kecuali dalam urusan
kebenaran dalam agama.
Ketahuilah wahai anakku -semoga Allah memberi
taufiq kepadamu, kepadaku dan kepada seluruh kaum
muslimin-, bahwa hakekat kefakiran adalah agar engkau tidak
membutuhkan kepada siapapun yang sama seperti dirimu
[sebagai makhluk], dan hakekat kaya adalah saat engkau tidak
membutuhkan kepada siapapun yang sama seperti dirimu.
Ketahuilah bahwa tasawuf tidak diambil dengan hanya
ucapan-ucapan atau hanya meriwayatkan perkataan-perkataan
ulama sufi terdahulu. Jika engkau bertemu dengan kaum sufi
(al-fuqarâ’), dan melihat seorang dari mereka (al-faqîr), maka
jangan engkau mulai pembicaraan dengan urusan ilmu, tapi
mulailah dengan pembicaraan yang lemah lembut. Karena
pembicaraan langsung kepada urusan ilmu akan membuatnya