Page 522 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 522
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 520
Iyadl dan anaknya; ‘Ali”. Dengan hanya pernyataan Abdullah ibn
al-Mubarak ini cukup bagi kita untuk melihat betapa agung
kedudukan al-Fudlail ibn Iyadl. Dalam sebuah hadits Rasulullah
bersabda:
ِ
ِِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِِ
مبِو نوقسي مهبف نحْرلا ليلخ ميهار بإ لثم لَجر يْعبرأ نم ضرلْا وُ ل َ تَ نَ ل
ْ َ َْ َْ ْ ً
َ َ
َ
ْ
ُ َ َْ َْ ْ ُ ْ
ْ َ ْ ْ ُ ْ
ْ
َ
ّ
ِ
ِ ِ
فِ نيار بّ طلا هاور( رخاء هناَ كم الله َ لدبأ لَّإ دحأ مه نم تام ام ،نورصن ي
َ
ّ ُ
َ
ْ
َْ
َُْ ُ
ْ َ َ َ
َ ْ ُ
ّ ََ
ُ ََ ََ َ ُ َ ُ
)طسولْا
َ ْ
“Bumi tidak akan sunyi dari empat puluh orang -wali Allah-
mereka seperti Nabi Ibrahim Khalilurrahman, karena adanya
mereka manusia-manusia diberi hujan dan mendapat pertolongan.
Tidak seorangpun dari mereka meninggal kecuali Allah akan
menggantikan tempatnya oleh wali yang lainnya”. (HR. ath-
Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath).
Di antara yang menunjukkan sikap zuhud al-Fudlail adalah
saat khalifah Harun ar-Rasyid datang berziarah ke rumahnya, saat
itu khalifah bersama al-Fadl ibn ar-Rabi’. Diriwayatkan bahwa
ketika datang, keduanya melihat al-Fudlail sedang melaksanakan
shalat dengan membaca sebuah surat dan mengulang-ulangnya.
Setelah al-Fudlail selesai shalat al-Fadl mengetuk pintu sambil
berkata: “Temuilah Amîr al-Mu’minîn, ia berada di depan
rumahmu!”. al-Fudlail berkata: “Apa urusan saya dengan Amîr al-
Mu’minîn?”. Al-Fadl menjawab: “SubhânAllah… tidakkah engkau
memiliki ketaatan?!”.
Lalu al-Fudlail membukakan pintu, namun ia kembali lagi ke
tempat duduknya sambil memadamkan lampu. Dalam keadaan