Page 63 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 63

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 61

                  lidah  dapat  menjadikan  seseorang  selalu  menghadirkan
                  dzikir dalam hatinya. Dzikir dengan lidah dapat memberikan
                  pengaruh  yang  sangat  kuat  terhadap  dzikir  dengan  hati.
                  Seseorang  jika  sudah  dapat  berdzikir  dengan  lidah  dan
                  dengan  hatinya  sekaligus  maka  ia  termasuk  yang  memiliki
                  sifat sempurna dalam perjalanannya” .
                                                       81

                          Sebagian ulama sufi menyatakan: “Carilah oleh kalian
                  “rasa manis” dalam tiga perkara; dalam shalat, dalam dzikir,
                  dan     dalam    membaca       al-Qur’an”.    Sebagian    mereka
                  menyatakan  bahwa  apa  bila  seseorang  sudah  memiliki  hati
                  kuat  dalam  dzikirnya,  maka  dzikirnya  tersebut  akan
                  menjadikan  setan  yang  mendekatinya  “kesurupan”,  seperti
                  halnya  seorang  manusia  kesurupan  oleh  bangsa  setan  itu
                  sendiri. Hingga apa bila setan-setan lainnya berkumpul dan
                  bertanya-tanya  apa  yang  menimpa  setan  yang  kesurupan
                  tersebut,  mereka  mendapat  jawaban  bahwa  hal  itu  karena
                  pengaruh kekuatan dzikir si fulan.

               15. Al-Faqr.  Artinya  kefakiran.  Kefakiran  tidak  mutlak  sesuatu
                  yang  tercela,  bahkan  dalam  kondisi  tertentu  merupakan
                  sesuatu  yang  terpuji  dalan  ajaran  Islam.  Seorang  yang  fakir
                  yang dapat mempertahankan agamanya jauh lebih baik dari
                  seorang  yang  kaya  yang  disibukkan  oleh  kekayaannya.
                  Karenanya,  pernyataan  sebagian  orang  bahwa  “kafakiran
                  sangat  dekat  dengan  kekufuran”  adalah  pernyataan  yang
                  tidak  berdasar  sama  sekali  dan  bukan  merupakan  hadits.



                 81  Ibid, h. 221
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68