Page 10 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 10
tidak memiliki sifat ‘adalah. Sehingga guru semacam ini
bukan memperbaiki tetapi justru menjerumuskan.
Dua problem ini memiliki akibat negatif yang sangat
besar. Dua problem ini tidak hanya akan merusak pribadi-
pribadi secara individual, bahkan juga dapat merusak tatanan
keidupan secara menyeluruh. Timbulnya berbagai faham,
aliran dan sekte; seperti sinkretisme, skularisme, hingga
teroroisme tidak lepas dari dua problem di atas; tidak mau
belajar atau salah belajar.
Masalah “menghadiahkan pahala kebaikan bagi
orang-orang mukmin yang telah meninggal” termasuk tema
yang “korban” di dalamnya adalah karena salah satu dua
problem di atas; karena tidak mau belajar, atau karena salah
belajar. Hingga kemudian si korban ini berfaham ekstrim; ia
menyesatkan umat Islam yang mempraktekan
menghadiahkan pahala bagi mayit. Karena itu maka
kebutuhan mempelajari dalil-dalil terkait tema ini sangat
mendesak. Dalil-dalil Naqliyyah dan ‘Aqliyyah sudah
seharusnya dipelajari dengan baik dari para ahli dan dengan
dengan referensi yang mu’tabar.
Buku sederhana ini memuat banyak dalil
Ahlussusunnah Wal Jama’ah dalam menetapkan sampainya
pahala bacaan al-Qur’an --dan amal kebaikan secara umum--
dari orang hidup jika diperuntukan bagi orang yang telah
meninggal. Banyak memuat dalil, bukan artinya semuanya.
Bahkan yang dikutip dalam buku ini mungkin hanya
sebagian kecil saja dari berlimpahnya catatan para ulama
terkait tema tersebut. Tentu sangat tidak cukup berpangku
tangan kepada buku semacam ini. Kita semua butuh belajar
kepada para ulama saleh yang kapabel. Namun, setidaknya
iv