Page 12 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 12

Ayo Kita Tahlil !! | 1

            Penjelasan  Peristiwa Wafatnya  Rasulullah
                  Pada  permulaan  buku  ini  kita  kupas  sedikit  tentang
            peristiwa wafatnya kekasih kita; Rasulullah. Bagaimana beliau
            menghadapi  kematian,  yang  wafatnya  tidak  sama  dengan
            wafat  manusia  siapapun,  karena  dengan  wafatnya  maka
            putuslah  sesudahnya  semua  risalah  keNabian  selamanya.
            Dengan  demikian  maka  wafatnya  Rasulullah  adalah  tanda
            semakin  dekatnya  hari  berakhirnya  kehidupan  dunia  ini,  di
            mana  kita  akan  menghadapi  kehidupan  selanjutnya,  yaitu
            kehidupan  akhirat.  Wafatnya  Rasulullah  juga  menjadi
            pengingat  bagi  kita  bahwa  kita  semua  akan  menjalani
            peristiwa  yang  sama,  siapapun  tanpa  kecuali.  Dalam  al-
            Qur‟an Allah berfirman:
                                                         ِ
                                                              ْٕ
                                                َ ُْٕ
                                     )    0ٓ  :رمزلا( فوتيَّ م مهَّ ػنإو تيم كَّنإ ِ
                                                       ُ َ ٌ َ َ
                  Maknanya:      “Sesungguhnya    Engkau     (Wahai
                  Muhammad)  akan  mati,  dan  sesungguhnya  mereka
                  semua juga akan mati” (QS. az-Zumar: 30).

            Dalam ayat lain Allah berfirman:
                       ِ
                                                ِ
                                                           ِ
                                      ِ
                                                        ٍ
                     ،فودلا ْ لْا مهػف  َّ تم فإفَأ دْ ل ْ لْا كلبػق نم رشبل انْ لعجامو
                              َ
                   َ ُ َ
                           ُ ُ
                                  ْٕ َ َ ُ َ ْ
                                                  َ ْٕ َ َ َ ََ ََ
                                                ِ
                                                        ِ
                                                      َُ َ
                                                               َْ ُْ ُ
                             )    03 - 03  :ءايبنلأا( تومْ لا ةقئآذ  ٍ سفػن لك
                                                  َْ
                  Maknanya:  “Dan  tidaklah  Kami  (Allah)  menjadikan
                  bagi  seorang  manusia  dari  sebelummu  terhadap
                  kekekalan,  adakah  jika  engkau  mati  lalu  mereka
                  kekal? Setiap jiwa akan merasakan kematian” (QS. al-
                  Anbiya‟: 34-35).
                    Al-Imam  al-Bukhari  dalam  kitab  Shahih meriwayatkan
            dari  sahabat  Anas  ibn  Malik  bahwa  kaum  muslimin  saat
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17