Page 121 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 121
110 | Ayo Kita Tahlil !!
“Ibn Hajar menuturkan dalam al-Fatawa al-Fiqhiyyah
bahwa Ibn Taimiyah melarang untuk menghadiahkan
bacaan al-Qur‟an untuk Rasulullah dengan alasan tidak
ada izin khusus dari Rasulullah sendiri dalam masalah
ini. Kemudian Ibn Hajar berkata: “As-Subki dan yang
lainnya membantah keras pendapat Ibn Taimiyah ini.
Mereka mengatakan bahwa hal semacam ini tidak
memerlukan izin khusus dari Rasulullah. Bukankah Ibn
„Umar berkali-kali melakukan umrah untuk Rasulullah
setelah beliau meninggal, padahal tidak ada wasiat dari
Rasulullah kepadanya untuk berumrah untuknya. Begitu
juga Ibn al-Muwaffaq, salah seorang ulama besar yang
satu thabaqah (satu masa atau satu jaringan guru-murid)
dengan al-Junaid al-Baghdadi, beliau berhaji untuk al-
Junaid sebanyak tujuh puluh kali. Ibn as-Siraj juga
mengkhatamkan al-Qur‟an untuk Rasulullah lebih dari
10.000 kali khataman dan menyembelih kurban untuk
Rasulullah sekitar bilangan itu juga”.
Apa yang dilakukan oleh para ulama tersebut, yang
bahkan oleh para sahabat Nabi dalam menghadiahkan
pahala bagi Rasulullah di atas lalu disetujui oleh Ibn Abidin,
menuliskan:
نب دحمأ باهشلا ةيفنلِا ثيفم طبِ كلذ ونَ تيأر : تلق
،يريونلل ةبيطلا حرش نَ لقن رحبلا بحاص خيش بيلشلا
بحتسي :ؿاق ةلبانلِا نم ليقَ نبا فأ ولقن ام ةلجَ نمو
. 97 ملسو ويلَ ﵁ا ىلص ول اىؤادىإ
97 Ibn Abidin, Radd al-Muhtar „Ala ad-Durr al-Mukhtar, j. 2, h. 244