Page 118 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 118
Ayo Kita Tahlil !! | 107
كلذػػك وػى هدَػغ عػػفنو هدَػغ ؿاػمف ،وػػسفن عػفنو وػسفن ؿاػم
وػل عبِػت اذإ اذػكىو زاج كلذب دَغلا ول عبِت اذإ نكل دَغلل
ةقدػصلاو وػل وػئاَدب وػعفني اػمك كلذب ﵁ا وعفن ويعسب دَغلا
فاك ءاوس ملسم لك نم ويلإ لصي ام لكب عفتني وىو ونَ
وػػػػػػيلَ ذُلػػػػػصلما ةلػػػػػصب عػػػػػفتني اػػػػػػمك مىدَػػػػػغ وأ وػػػػػبراقأ نػػػػػم
. هبِق دنَ ول مهئاَدو
“Bahwa Allah tidak menyebutkan bahwa seseorang
hanya bisa mengambil manfaat dari amal perbuatannya
sendiri saja. Melainkan yang difirmankan Allah adalah:
َِّ ِ
ِ
ِ
ْ
) 09 :مجنلا ةروس ( ىعس ام لإ فاسن ْ لْل سيَ ل فَأو
ْ
ْ
ََ َ
َ
َ
َ
Yang dimaksud ayat ini adalah dalam pengertian
kepemilikan. Artinya, bahwa seseorang tidak dapat
memiliki hasil amalan orang lain, ia hanya dapat
memiliki hasil amalannya sendiri. Hak milik orang lain
adalah miliki dia, hak miliki saya adalah milik saya.
Seseorang yang memiliki harta maka ia sendiri yang
menguasai dan yang mengambil manfa‟at dari hartanya
tersebut. Sementara yang orang lain yang tidak memiliki
harta tersebut, tentunya tidak menguasai dan tidak
memiliki serta tidak dapat mengambil manfa‟at dari
harta tersebut. Adapun jika seseorang berkeinginan
menyumbangkan hartanya bagi orang lain, maka tentu
hal ini boleh-boleh saja .
94
94 Majmu‟ Fatawa Ibn Taimiyah, j. 24, h. 367