Page 116 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 116

Ayo Kita Tahlil !! | 105

                2.  Pendapat  lain  mengatakan  bahwa  penyebutan  kata
                    “al-Insan”  (seseorang)  dalam  konteks  QS.  an-Najm:
                    39  tersebut adalah orang kafir. Artinya, seorang kafir
                    tidak  dapat  mengambil  manfaat  dari  kebaikan  yang
                    telah ia lakukan, juga tidak dapat mengambil manfaat
                    dari kebaikan orang lain yang dihadiahkan kepadanya.
                    Hal  ini  berbeda  dengan  orang  mukmin,  ia  dapat
                    mengambil     manfaat    dari   kebaikan    yang    ia
                    usahakannya,  juga  dapat  mengambil  manfaat  dari
                    kebaikan  orang  lainnya  yang  diperuntukan  baginya.
                    Pendapat ini dinyatakan oleh ar-Rabi‟ ibn Anas.

                3.  Pendapat  lain  mengatakan;  bahwa  seseorang  tidak
                    mendapatkan  kecuali  apa  yang  ia  usahakan  yang
                    dimaksud  adalah  dari  segi  balasan  yang  seimbang
                    antara  pekejaan  dan  pahala.  Artinya jika ditinjau dari
                    sisi  keadilan.  Adapun  dari  segi  luasnya  karunia Allah
                    (al-Fadhl)  maka  Allah  berhak  untuk  menambahkan
                    nilai  kebaikan  terhadap  apa  yang  telah  diusahakan
                    oleh   seseorang  sesuai  dengan  kehendak-Nya.
                    Pendapat ini dinyatakan oleh al-Husain  ibn al-Fadhl.

                    Apa  yang  ditulis  oleh  al-Hafizh  as-Suyuthi  ini
            kemudian  dikutip  oleh  al-Hafizh  az-Zabidi  dalam  kitab  Ithaf
            as-Sadah al-Muttaqin  dengan tambahan beberapa penjelasan .
                                                                       91


            Pendapat  Ibn Taimiyah
                    Dengan  penjelasan  di  atas,  jelas  tidak  berdasar
            pendapat  mereka  yang  mengharamkan  membaca  al-Qur'an
            untuk  mayit.  Bahkan  Ibn  Taimiyah,  yang  merupakan


                  91   Az-Zabidi, Ithaf as-Sadah al-Muttaqin, j. 10, j. 372
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121