Page 56 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 56
Ayo Kita Tahlil !! | 45
ِ
ٍ ِ
ِ
ٍ
ٍ
ِ
ٍ
ةءارق اَ ذكو ـوصو ٍ نيد ءادَأو ةيحضُأو ةقدصو رافغتساو
ٌ
َ
َ َْ َ َْ َ َ َ ْ
َْ
ََ
َ َ
َ
ْ َ
َ َ
. اىرػيغو
َ
َ ْ َ
ُ
“Dan tidak mengapa (boleh) menyentuh kuburan dengan
tangan, terlebih kuburan orang yang diharapkan
berkahnya. Dan disunnahkan melakukan sesuatu yang
bisa meringankan mayit; meskipun hanya dengan
meletakkan pelepah kurma basah di kuburan, atau
dengan dzikir dan membaca al-Qur‟an di kuburan.
Disunnahkan membaca al-Qur‟an di kuburan. Dan
setiap ketaatan yang dilakukan oleh seorang muslim dan
ia jadikan pahalanya, (dengan meniatkan hal itu, artinya
tidak harus mengucapkannya dengan lisan) semuanya
atau sebagiannya untuk sesama muslim yang masih hidup
atau telah meninggal, maka hukumnya adalah boleh dan
bermanfaat bagi mayit sehingga ia memperoleh pahala.
Menghadiahkan ketaatan juga disunnahkan, bahkan
bagi Rasulullah sekalipun, baik berupa amalan sunnah,
amalan wajib yang bisa digantikan seperti haji atau tidak
bisa digantikan seperti shalat, doa, istighfar, sedekah,
kurban, membayar hutang, puasa, demikian pula bacaan
al-Qur‟an dan lainnya” .
35
Perkataan asy-Syekh Mar'i al-Hanbali ini menunjukkan
bahwa dalam madzhab Hanbali ada beberapa perkara yang
diperbolehkan dan disunnahkan berkait dengan masalah
tabarruk (mencari berkah), dan menghadiahkan pahala
ibadah untuk mayit. Di antaranya:
1. Boleh menyentuh kuburan dengan tujuan tabarruk.
35 Ghayah al-Muntaha, j. 1, h. 259-260