Page 58 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 58
Ayo Kita Tahlil !! | 47
Nu‟aim dalam Hilyah al-Awliya‟, Ibn Juraij dalam al-
Mushannaf, dan ulama terkemuka lainnya. Semua riwayat-
riwayat ini saling menguatkan satu atas lainnya. Atsar-atsar ini
secara luas dijelaskan oleh al-Hafizh as-Suyuthi dalam risalah
Thulu‟ ats-Tsurayya dalam al-Hawi Li al-Fatawi .
36
Dalam riwayat Al-Imam Ahmad dalam Kitab az-Zuhd
dengan sanad-nya dari Al-Imam Thawus, -murid sahabat
Abdullah ibn Abbas- bahwa ia (Thawus) berkata:
ْ فأ َ ِ َ س ت ح ُْ ب فو َ ْ ي او ُ ناكف ػب ع ا س مى ِ ُ ػق ب رو ُ ِ ْ ْ ُ َ ُ َ ػي ف ػت ػن و ف في َ ْ َّ فإ ولما ت ى
َ ْ ً
ـا َّيلأا كل ِ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ي ْ ط ع م َ ػن ه م ت
َ
“Sesungguhnya mayit-mayit (muslim) terkena fitnah
dikubur mereka (dalam ujian berat) di kubur mereka
selama tujuh hari, karena itu mereka (para ualama)
sangat menganjurkan untuk diberi makan (artinya
pahala sedekah makanan) bagi si-mayit dalam masa
tujuh hari tersebut” .
37
Atsar riwayat Al-Imam Thawus ini dinyatakan sahih
oleh al-Hafizh as-Suyuthi dengan beberapa alasan. Di
antaranya;
1. Sanad atsar riwayat Al-Imam Ahmad dari Thawus di
atas dan para perawinya adalah sahih.
2. Kaedah yang ditetapkan dalam ilmu hadits apa bila
suatu yang diriwayatkannya berisi perkara-perkara
yang tidak didasarkan kepada pendapat akal (la majala
li ar-ra‟yi fih) maka riwayat tersebut dihukumi marfu‟
36 As-Suyuthi, al-Hawi Li al-Fatawi, j. 2, h. 178
37 As-Suyuthi, al-Hawi Li al-Fatawi, j. 2, h. 179