Page 16 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 16
14 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
Bab I
Kontroversi Ibnu Taimiyah
a. Siapakah Ibnu Taimiyah (661-728 H)
Ahmad ibn Taimiyah lahir di Harran, Syiria, di tengah
keluarga berilmu yang bermadzhab Hanbali. Ayahnya adalah
seorang yang berpembawaan tenang, dihormati oleh para ulama
Syam (Sekarang Siria, Lebanon, dan Yordania) dan para pejabat
pemerintah sehingga mereka mempercayakan beberapa jabatan
ilmiah kepadanya untuk membantunya. Setelah ayahnya wafat,
Ibnu Taimiyah menggantikan posisinya. Orang-orang yang selama
ini mempercayai ayahnya, menghadiri majelisnya guna
mendorong dan memotivasinya dalam meneruskan tugas-tugas
ayahnya dan memujinya. Namun pujian tersebut ternyata justru
membuat Ibnu Taimiyah terlena dan tidak menyadari motif
sebenarnya di balik pujian tersebut. Ibnu Taimiyah mulai
menyebarkan satu demi satu bid‘ah-bid‘ahnya hingga para ulama
dan pejabat yang dulu memujinya tersebut mulai menjauhinya
satu persatu.
Ibnu Taimiyah meskipun tersohor dan memiliki banyak
karangan dan pengikut, namun sesungguhnya ia adalah seperti
yang dinyatakan oleh al-Hafizh al-Faqih Waliyyuddin al-‗Iraqi (W.
862 H):
ْ ةلأ ْ ً ْ سم ْ ي ْ ّ َ ْ غ ْ ْ تس ُ ْ ُ لبتْليق ٍ ْ ة ، ْ َ ْ يثكْل ِ ْ س ْ ئا ْ مْفي ْ عا ْ َ َ ْ جلإاْق ْ ر ْ خْونأْر ِ ْ و ْ ُ ذ ْ ك َ
َ َ
ْ
َ َ
ِ ِ ْ د ْ ْ نا ْ ع ْ ق ْ دا ْ ْ عبْاهيف ْ ْ ف َ ْ ْ خ ْ َ لا ِْ عور ْ فلاْفيْاهضعب ْ وْلوصلأاْفيْا ْ هضعب
ُ
ْ َ ْ َ
َ
َ
َ
ْ هيل ا ْ ْ عْعاجلإا
َ َ