Page 13 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 13
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 11
lebih parah dari keduanya. Kalimat tauhid yang disebutkan dalam
al-Qur‘an adalah “La Ilaha Illah”, yaitu dalam QS. Muhammad: 19.
Allah berfirman:
ِ ِ
) ْ ٜٔ ْ:محمدْةروس( ْ ُ ْ الل لاإْوَ لإلآْو نَأْمَ لعاف
ْ َ
َ
ُ ْ
Dalam ayat ini Allah memerintah Nabi kita; Muhammad untuk
menetap dan memegang tegung keyakinan tauhid bahwa tidak ada
Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Kata “fa‟lam” dalam
ayat ini adalah dalam makna “fatsbut”; artinya ―Tetaplah engkau‖.
Kata “La Ilaha Illallah” maknanya sama dengan kata “La Rabba
Illallah”. Karena itu, di dalam al-Qur‘an tidak ada ayat yang
menyebutkan bahwa kalimat “La Ilaha Illallah” saja tidak cukup,
tetapi harus diikutkan dengan kalimat “La Rabba Illallah”. Dan ini
berlaku dalam seluruh ayat-ayat tauhid.
(Delapan): Dalam ayat lain tentang bahwa seluruh para
Nabi dan Rasul menyeru kepada kalimat tauhid, Allah berfirman:
ِ
ِ
ِ ِ ِ
ِ
ِ ٍ
ِ ِ
ْنََأْلآإْوَ لإْلآْو نَأْويَ لإْيحون لاإْلوسرْنمْكلب قْنمْانْ لسرَأآمو
َ
ُ
َ
َ ْ
َ
ُ
ْ
َ ْ ََ
َ
ُ
ِ
ُ ْ َ
ُ
) ْ ٕ٘ ْ:ءايبنلأاْةروس(ْنودبعاف
“Dan tidaklah Kami (Allah) mengutus dari sebelumu (wahai
Muhammad) dari seorang Rasul kecuali Kami mewahyukan
kepadanya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Aku, maka hendaklah kalian beribadah kepada-
Ku” (QS. al-Anbiya: 25).
Itulah kalimat tauhid; La Ilaha Illallah. Sangat jelas dalam ayat ini
bahwa seruan seluruh para Nabi kepada umat manusia ini adalah
agar meyakini La Ilaha Illallah. Yang juga maknanya adalah La
Rabba Illallah. Karena kata al-Ilah dan kata ar-Rabb bagi Allah