Page 9 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 9
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 7
pembagian tauhid kepada Uluhiyyah, Rububiyyah dan al-Asma‟ wa
ash-Shifat ini. Itu artinya dalam pandangan Ibn Taimiyah mereka
adalah orang-orang yang tidak benar dalam keimanannya, karena
mereka tidak membeda-bedakan tauhid Uluhiyyah dan tauhid
Rububiyyah. Tentu logika seperti ini tidak sehat.
(Dua): Al-Imam Ahmad ibn Hanbal, Imam madzhab
Hanbali, --di mana Ibnu Taimiyah dan pengikutnya (at-Taimiyyun)
mengaku bermadzhab Hanbali-- tidak pernah mengatakan bahwa
tauhid terbagi kepada tiga macam; Uluhiyyah, Rububiyyah dan al-
Asma‟ wa ash-Shifat. Al-Imam Ahmad tidak pernah mengatakan
bahwa orang-orang musyrik adalah orang-orang ahli tauhid dari
segi tauhid Rububiyyah. Al-Imam Ahmad juga tidak pernah
mengatakan bahwa orang-orang mukmin yang tidak mengetahui
tauhid Uluhiyyah maka mereka sama dengan orang-orang musyrik
kafir. Sesungguhnya akidah Al-Imam Ahmad telah dibukukan oleh
para pengikutnya dari orang-orang alim terkemuka dan orang-
orang saleh. Silahkan anda periksa, misal kitab Manaqib al-Imam
Ahmad karya al-Imam al-Hafizh Ibnul Jawzi, atau kitab-kitab
lainnya dari ulama madzhab Hanbali terkemuka sebelum Ibnu
Taimiyah; anda tidak akan mendapatkan satupun pernyataan al-
Imam Ahmad yang menetapkan tauhid terbagi kepada Uluhiyyah,
Rububiyyah dan al-Asma‟ wa ash-Shifat.
(Tiga): Para sahabat Rasulullah, --yang notebene orang-
orang yang hidup bersama Rasulullah, mereka mendengar dan
melihat apa yang diajarkan oleh Rasulullah--, tidak ada
seorangpun dari mereka yang mengatakan bahwa tauhid terbagi
kepada tiga macam; Uluhiyyah, Rububiyyah dan al-Asma‟ wa ash-
Shifat. Silahkan anda periksa seluruh kitab-kitab hadits. Anda
tidak akan menemukan seorangpun dari sahabat Rasulullah
mengatakan bahwa Abu Lahab, --seorang yang dilaknat oleh
Allah dalam al-Qur‘an-- adalah sebagai orang yang mengetahui