Page 7 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 7
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 5
Wal hasil, dengan dasar kreasinya ini, Ibnu Taimiyah dan
para pengikutnya kemudian mengkafirkan seluruh orang-orang
Islam. kecuali kelompok mereka sendiri yang sepaham dan sejalan
dengan pembagian tauhid kepada Uluhiyyah, Rububiyyah, dan al-
Asma‟ wa ash-Shifat tersebut.
Kreasi pembagian tauhid dari Ibnu Taimiyah di atas
sepenuhnya diikuti oleh Muhammad bin Abdul Wahhab; perintis
gerakan yang kenal dengan nama Wahabiyah. Muhammad bin
Abdul Wahhab ini bahkan juga menghidupkan berbagai
kotroversi dan faham-faham ekstrim Ibnu Taimiyah lainnya.
Dalam hampir setiap langkah bahkan setiap jengkal; Muhammad
bin Abdul Wahhab ini mengikuti faham Ibnu Taimiyah. Keadaan
ini ditambah lagi dengan faham-faham ekstrim dari Muhammad
bin Abdil Wahhab sendiri.
Para pengikut Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul
Wahhab (kita sebut at-Taimiyyun, dan atau Wahhabiyyah)
mengatakan bahwa orang-orang kafir musyrik adalah orang-orang
yang mentauhidkan Allah dari segi tauhid Rububiyyah, mereka
hanya tidak mentauhidkan Allah dari segi tauhid Uluhiyyah saja.
Maka, menurut at-Taimiyyun orang-orang kafir musyrik adalah
para ahli tauhid Rububiyyah. Adapun bahwa mereka disebut kafir -
-menurut at-Taimiyyun-- adalah karena mereka membuat wasilah-
wasilah (perantara) untuk mendekatkan diri kepada Allah; yaitu
dengan cara menyembah kepada berhala-berhala. Lalu, --dan di
sinilah faham ekstrimnya-- dengan dasar pemahaman ini, at-
Taimiyyun kemudian mengatakan bahwa orang-orang mukmin
yang membuat wasilah-wasilah kepada Allah dengan jalan mencari
berkah kepada para Nabi atau para Wali mereka semua juga sama;
adalah orang-orang kafir musyrik. Orang-orang penyembah
berhala kafir musyrik karena mereka menjadikan berhala-berhala
sesembahan mereka sebagai wasilah kepada Allah. Sementara