Page 90 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 90

pengecut, jangan sembunyikan anak ku, anak mu
                              telah menghasut putraku”
            Ba’du Samang  :  “Tidak  tau  malu.  Sebenarnya  saya  yang  harus
                              bertanya  kau  sembunyikan  dimana  putri  ku,
                              putramu telah melarikan putriku kurrasiri’”.
            Puang Sorai  :  “Oooh…………. Begitu  yah  apakah kalian kira
                              aku  sudi  punya  menantu  seperti  anak  gadis  mu
                              itu”.
            Puang To’dang  :  “Dasar  tua  bangka….!!  Apakah  kamu  kira  juga
                              bahwa  kami  sudi  punya  baisseng  seperti  kamu,
                              hah..”
            Puang Sorai  :  “Kalian mau bilang apa itu terserah kamu, yang
                              penting kalian tau, lebih baik  putraku mati  dari
                              pada  punya  istri  dari  anak  seperti  kalian.
                              Sekarang aku ingin mencari anakku”
            Puang To’dang  :  “Itu  lebih  baik,  karna  kapan  aku  menemukan
                              nya,  maka  jangan  bermimpi  kamu  akan
                              menemukan  anak  mu  bernyawa  lagi.  Akan  ku
                              cincang dia,”
            Puang Bora’  :  “Jelaskan  puang  tak  usah  lagi  buang  waktu,
                              jangan  sampai  terjadi  apa-apa  pada  anak  kita”.
                              (melangkah  mengambil  peti  keris)  “wattunna
                              missung sossoranna i Kanne” (keris itu di cium
                              dan di masukkan di sarang tempatnya).

                                        Adegan 3
            Pengejaran  pun  terjadi..!!  Puang  to’dang  berangkat  bersama
            pengawalnya.  Tidak  bisa  dielakkan  lagi  apa  yang  hendak  ingin
            dihentikan kini telah sirna.

            Kaco kende’:  :  “Cicci… kita istirahat saja di sini, sebentar lagi
                              kita lanjutkan perjalanan”.
            Ba’du samang   :  “Memangnya kita akan kemana….”??


                                Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar | 83
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95