Page 88 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 88

sang pencipta”?
            Puang To’dang  :  “Cicci’  sekali  lagi  kamu  angkat  bicara,  maka
                              tangan ini akan melayang, tak peduli kamu anak
                              satu-satu-Nya. Dan 1 hal  yang perlu kamu  cam
                              kan,  kalau  kamu  masih  berhubungan  dengan
                              kaco kande’, maka aku tak punya anak lagi yang
                              bernama cicci’”.
            Cicci’  tak  tahan  lagi  mendengarkan  kata-kata  puang-nya  yang
            amat menyakitkan hati, cicci’ berlari dengan sejuta kekesalan.

            Puang Bora’  :  “Cicci’, hendak kemana kau nak”?


                                        Adegan 2
            Diolo’ pa’ pura mai ana disanggi lita’ mandar lita mapaccing lita
            peluluareang!! Bahkan diabadikan dalam lagu-lagu sebagai bukti
            bahwa tanah mandar akan cinta dengan persahabatan.

            Kaco Kende’  :  “Eh maio dolo”!
            Anak           :  “Apa puang…...” ?
            Kaco Kende’  :  “Mutau cicci toh? Kasi ini surat e”
            Anak           :  “Beres puang tapi ini dulu dong”
            Kaco Kende’  :  “Masih kecil sudah tau sogok menyogok”
            Anak           :  “Hore……. Hore…… pokoknya beres”.
            Kaco Kende’  :  “Beres yang bagaimana….” ?
            Anak           :  “Pokoknya  beres  deh,  tapi  ini  nya  lagi
                              dong……”

            Kaco  kende  memberikan  uang  keringanan  kepada  anak  itu  lalu
            anak  itu  membisikan  (kasian  deeeh  looooo).  Di  sisi  lain,  Cicci’
            tidak sabaran menunggu di ruang tamu, menunggu sang kekasih.

            Cicci’         :  “Masuk, bapak ibu tidak ada di rumah”.
            Kaco/cicci’    :   Ingin berpelukan!! Tapi di lerai ba’dulu.
            Ba’du Samang  :  “Eeeeeh belum saatnya, tania muhrim”.
            Cicci’         :  “Kalian  ada-ada  saja”  (sambil  memukul  kedua

                                Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar | 81
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93