Page 87 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 87

Cicci’         :  “Maksud puang…”?
            Puang To’dang  :  “Siapa lagi kalau bukan Kaco Kandeq”?
            Cicci’         :  “Memangnya ada apa dengan i Kaco puang”?
            Puang To’dang  :  “Ada  apa,  ada  apa…!  Keluarga  mereka  telah
                              mempermalukan keluarga kita mepasiri’”!!
            Cicci’         :  “Mepasiri’  ananda  semakin  tidak  mengerti
                              dengan pembicaraan puang”.
            Puang Bora     :  “Saatnya  engkau  mengerti  bahwa  selama  ini,
                              keluarga  mereka  menganggap  keluarga  kita
                              keluarga  rendahan,  padahal  kita  juga  keturunan
                              ningrat  mahiya  puang…!  Dan  kalau  di  hitung-
                              hitung  kita  lebih  tinggi  derajatnya  dari  pada
                              mereka”!
                              (masuk sambil membawa secangkir kopi).
            Cicci’         :  “Puang..!  Apa  buktinya  kalau  keluarga  mereka
                              menganggap kita keluarga rendahan”?
            Puang To’dang  :  “Tidak usah kamu mencari bukti, keluarga kita di
                              beri peputiq cina sebanyak 2 buah, itu sama saja
                              dengan penghinaan!! padahal seharusnya mereka
                              harus  membawakan  kita  sebanyak  3  buah
                              menurut derajatnya”
            Cicci’         :  “Artinya  kakanda  Kaco  kende  melamar  Cicci’,
                              tapi ditolak hanya karena peputiq cina? Apa yang
                              menjadi  kelebihan  Peputiq  Cina  hanya  sehelai
                              kain saja”!
            Puang Bora’  :  “Rupanya  kamu  sudah  berani  angkat  bicara,
                              sejak kapan kamu berani mengajari tentang adat
                              budaya, apakah kamu juga akan mempermalukan
                              keluarga ningrat yang terhormat ini”?
            Cicci’         :  “Tidak puang, sama sekali cicci’ tidak berhasrat
                              mempermalukan  keluarga,  tapi  apakah  karena
                              derajat   tradisi   sehingga   perkawinan    ini
                              dibatalkan, apakah ada penilaian khusus di mata



            80 | Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92