Page 25 - ilovepdf_merged
P. 25
4.3 Gynura procumbens (Daun Sambung Nyawa)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Gynura
Spesies : Gynura procumbens
Gambar 21. Gynura procumbens
(Daun Sambung Nyawa)
Sumber: Dokumentasi Pribadi
DESKRIPSI TANAMAN
Tanaman ini berbentuk perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat setelah cukup
tua. Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung semakin
pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk elips memanjang atau
bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan berambut halus. Helaian daun bagian atas
berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun
berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah.
Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau kekuningan. Antioksidan yang
terkandung dalam daun sambung nyawa dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh yang
dapat merusak sel-sel dan menyebabkan penyakit kanker. Selain itu, daun ini juga diyakini
dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung dan diabetes.
Daun sambung nyawa memilik beberapa manfaat yang dapat digunakan untuk
mengobatin beberapa penyakit seperti stroke, diabetes, kanker, mengobati luka memar,
keseleo, dapat mengobati rematik, dan juga dapat untuk mengobati wasir dan beberapa penyakit
lainnya. Hal ini karena mengandung saponin, tannin, terpenoid, flavonoid, dan kaempferol-3-
O-rutinoside. Cara pengolahan tanaman ini yaitu Ambil 5 lembar daun sambung nyawa. Pilih
daun dari tanaman yang kira-kira telah berusia sekitar 8 bulan atau yang telah tua, kemudian
cuci bersih. Kemudian Rebus daun tersebut dengan 3 gelas air. Setelah itu Biarkan beberapa
saat hingga air rebusan sedikit menyusut, hingga tersisa menjadi 1 gelas saja. Kemudian,
tuangkan ke dalam gelas. Air rebusan siap untuk diminum.
Karena memiliki efek antimikroba, daun sambung nyawa dipercaya bisa melawan
berbagai parasit yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium falciparum dan
Plasmodium berghei. Tidak hanya itu, ekstrak etanol daun ini juga dipercaya menghambat
perkembangan virus herpes simplex HSV-1 dan HSV-2 dalam tubuh.
MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI | 19