Page 4 - HLT SPLDV
P. 4
HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT)
TOPIK SISTIM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
A. PENGANTAR
Matematika adalah kompetensi yang diperlukan untuk berbagi gagasan
dalam kehidupan di era digital ini. Komunikasi matematika di era ini membangun
argumen yang layak dan kritik nalar orang lain menunjukkan kompetensi yang
dibutuhkan. Pembelajaran matematika mengembangkan komunikasi matematis
di antara peserta didik. Ada dua alasan penting komunikasi matematis perlu
dikembangkan di kalangan peserta didik. Pertama, mathematics as language,
artinya matematika tidak hanya sekedar alat bantu berpikir, alat untuk
menemukan pola, menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi
matematika juga sebagai alat yang berharga untuk mengkomunikasikan
berbagai ide secara jelas, tepat, dan cermat. Kedua, mathematics learning as
social activity, artinya sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika,
matematika juga sebagai wahana interaksi antara peserta didik dan juga
komunikasi antara guru dan peserta didik. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan
pembelajaran matematika yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 adalah memecahkan masalah matematika yang meliputi
kemampuan memahami masalah, menyusun model penyelesaian matematika,
menyelesaikan model matematika, dan memberi solusi yang tepat. Sistem
persamaan linier dua variabel (SPLDV) merupakan salah satu pokok bahasan
yang terdapat dalam mata pelajaran matematika di SMP kelas VIII semester 1.
Materi ini menjadi salah satu materi yang menuntut peserta didik untuk
bisa mengkomunikasikan kemampuan komunikasi matematis dengan cara
mengungkapkan secara tertulis tentang ide/pendapat dengan tepat sebagai
dugaan penyelesaian masalah dan mengeksplorasi kemampuan komunikasi
matematis peserta didik. Dalam proses aktifitas pembelajaran, guru harus
mengantisipasi aktivitas mental apa saja yang muncul dari peserta didik dengan
tetap memperhatikan tujuan pembelajaran. Aktivitas-aktivitas tersebut dirancang
sesuai dengan prinsip dan karakteristik RME yaitu memberikan masalah
kontekstual sebagai titik awal pembelajaran yang mengarahkan peserta didik
secara aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan sehingga terjadi
interaksi diantara peserta didik dan juga dengan guru. Selain itu, memahami
1