Page 16 - MODUL B. INDO NA 2017
P. 16
B. JENIS RAGAM BAHASA
Menurut Chaer dan Agustina (2004: 61), secara umum ragam bahasa dalam
bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan berbagai sudut pandang, yaitu
berdasarkan penutur, pemakaian, tingkat keformalan, dan media. Berikut ini adalah
penjelasannya.
1. Ragam BahasaBerdasarkan Penutur
Ragam bahasa berdasarkan penutur terdiri atas isiolek, dialek, kronolek, dan
sosiolek.
a. Ragam bahasa idiolek adalah ragam bahasa yang bersifat perorangan.
Menurut konsep idiolek setiap orang mempunyai variasi bahasa atau
idioleknya masing-masing.
b. Ragam bahasa dialek adalah ragam bahasa dari sekelompok penutur yang
jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu.
Misalnya, bahasa Jawa dialek Bayumasan, Pekalongan, Surabaya dan lain
sebagainya.
c. Ragam bahasa kronolek atau dialek temporal adalah ragam bahasa yang
digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, ragam
bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, ragam bahasa pada tahun
lima puluhan, dan ragam bahasa pada masa kini.
d. Ragam bahasa sosiolek adalah ragam bahasa yang berkaitan dengan status,
golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Ragam bahasa ini menyangkut
semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi dan lain
sebagainya. Berkaitan dengan ragam bahasa berdasarkan tingkat golongan,
status, dan kelas sosial para penuturnya, Soeparno (2002: 72-74) menjelaskan
adanya ragam bahasa akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon, argot,
dan ken.
1) Akrolek adalah ragam bahasa yang dianggap lebih tinggi atau lebih
bergengsi dariragam bahasa lainnya.
2) Basilek adalah ragam bahasa yang dianggap kurang bergengsi atau
bahkan dipandang lebih rendahdariragam bahasa lainnya.
3) Vulgar adalah ragam bahasa yang ciri-cirinya tampak pada pemakai
bahasa yang kurang terpelajar atau dari kalangan yang tidak
berpendidikan.
4) Slang adalah ragam bahasa yang bersifat khusus dan rahasia.
10